简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Hak atas fotoBIJU BORO/AFP/Getty ImagesImage caption Sejumlah jasad korban keracunan miras oplosan d
Hak atas fotoBIJU BORO/AFP/Getty ImagesImage caption Sejumlah jasad korban keracunan miras oplosan di distrik Golaghat, Assam, India.
Setidaknya 130 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya dirawat di rumah sakit setelah menenggak minuman keras oplosan beracun di wilayah timur laut India, menurut pejabat setempat.
Sebanyak 35 orang dilaporkan tewas di negara bagian Assam hari Minggu (24/2) kemarin, beberapa hari setelah sekitar 100 orang lainnya tewas di negara bagian Uttar Pradesh dan Uttarakhand.
Kepolisian setempat menyatakan 10 orang terkait miras oplosan tersebut telah ditangkap.
Regulasi 'sudah ketat', mengapa miras oplosan terus saja memakan korban?
Bos miras oplosan, yang menewaskan 52 orang di Jawa Barat, ditangka
Polisi terus selidiki 797 botol miras di Papua, pengamat khawatir penyelundupan terstruktur
Penyelidikan tengah dilakukan untuk mengusut tragedi tersebut. Jumlah korban tewas akibat minuman alkohol oplosan kali ini merupakan yang tertinggi sejak 2011 lalu. Saat itu, lebih dari 170 orang tewas di negara bagian Bengal Barat setelah mengonsumsi miras oplosan.
Inspektur Polisi Distrik Golaghat, Pushkar Singh, mengatakan kepada BBC Hindi bahwa polisi telah menemukan rumah yang dijadikan tempat pembuatan minuman alkohol beracun tersebut dan telah mengamankan satu setengah liter minuman.
Dokter rumah sakit tempat para korban dirawat terkejut menemukan zat kimia yang menyebabkan gagal organ di dalam miras oplosan tersebut. Tim pakar dari kota Guwahati diberangkatkan untuk menganalisa isi dari minuman itu.
Hak atas fotoReutersImage caption Pekerja perkebunan teh yang keracunan miras oplosan dirawat dan terbaring di atas tikar di rumah sakit.
“Mereka datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah hebat, nyeri dada akut, dan tak mampu bernapas,” ungkap dr Ratul Bordoloi, direktur gabungan Departemen Kesehatan Golaghat, kepada kantor berita AFP.
Salah satu pekerja perkebunan yang tengah dirawat di RS Golaghat mengatakan kepada BBC bahwa ia sedang berada di perkebunan teh pada hari Kamis saat ia membeli miras tersebut.
“Saya membeli setengah liter anggur dan saya meminumnya sebelum makan,” ungkapnya. Awalnya, semua baik-baik saja, tetapi setelah beberapa lama, kepala saya rasanya sakit. Sakit kepala itu semakin parah hingga saya tidak bisa makan ataupun tidur."
Ia tak bisa tidur hingga keesokan paginya, ketika ia mulai merasakan nyeri di dada. Istrinya lantas membawanya ke rumah sakit perkebunan teh dan dari sana ia dirujuk ke rumah sakit distrik.
Hak atas fotoSTR/AFP/Getty ImagesImage caption Kematian warga akibat mengonsumsi miras oplosan kerap terjadi di daerah terpencil di India.
Kematian akibat minuman beralkohol ilegal, yang harganya jauh lebih murah dibandingkan miras bermerek, adalah hal yang kerap terjadi di daerah terpencil di India.
Produsen miras oplosan biasanya menambahkan metanol—jenis alkohol yang sangat beracun yang kadang digunakan sebagai zat anti-beku—ke dalam campuran miras untuk 'memperkeras' minuman tersebut.
Padahal, bila tercerna sedikit saja oleh tubuh, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, hingga kematian.
Polisi mengatakan bahwa dua pejabat departemen bea cukai dijatuhi hukuman karena dianggap gagal mencegah penjualan miras oplosan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.