简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Hak atas fotoiStockSeorang pria di Australia menggugat perusahaan tempat dia pernah bekerja di penga
Hak atas fotoiStock
Seorang pria di Australia menggugat perusahaan tempat dia pernah bekerja di pengadilan setelah dia mengklaim mantan atasannya sering buang angin di depannya.
David Hingst mengatakan Greg Short, yang pernah menjadi penyelia, “mengangkat bokong dan kentut” ke arahnya paling tidak sebanyak enam kali dalam sehari.
Kentut yang mengganti namanya: 'Saya lega, tambah semangat'
Mengapa kita harus mempelajari kentut?
Kasus stroberi diisi jarum di Australia: Tersangka melakukannya karena 'dengki'
Hingst melayangkan gugatan terhadap perusahaan Construction Engineering sebesar A$1,8 juta atau setara dengan Rp18,2 miliar tahun lalu. Namun, Pengadilan Negara Bagian Victoria memutuskan Short tidak melakukan perundungan.
Pria berusia 56 tahun itu naik banding dan persidangan digelar pada Senin (26/3). Dia mengaku kentut-kentut tersebut membuatnya mengalami “stres parah”.
'Kentut dan pergi'
Hingst, yang bermukim di Melbourne, mengklaim mantan koleganya itu sengaja mengentutinya.
“Saya sedang duduk dengan wajah menghadap ke dinding dan dia masuk ke ruangan yang kecil dan tanpa jendela,” papar Hingst kepada kantor berita Australian Associated Press (AAP).
“Dia kentut di belakang saya dan langsung pergi. Dia melakukan tindakan ini lima atau enam kali sehari.”
Pada sidang tahun lalu, Short mengaku tidak ingat kentut di dekat Hingst, meski “mungkin pernah sekali atau dua kali”.
Bagaimanapun, Short membantah buang angin “dengan niat untuk menyebabkan stres atau merundung” Hingst.
Hingst merujuk Short dengan panggilan 'si Bau' dan menyemprotkan deodoran ke arahnya, seperti yang dicatat pengadilan.
'Sengaja kentut'
Sebagaimana dilaporkan situs berita news.com.au, Hingst mengklaim Short sengaja kentut guna menyingkirkannya. Hingst juga menyebut selama bekerja di perusahaan itu dirinya mengalami cedera psikis.
Dalam sidang sebelumnya, Hingst mengatakan Short secara verbal merundungnya terkait pekerjaan dan sengaja menelepon guna mengejeknya dengan panggilan “idiot”.
Hingst mengklaim sidang sebelumnya tidak berjalan secara adil dan hakim yang menangani kasusnya bersikap bias terhadapnya.
Namun, hakim Phillip Priest di pengadilan banding mengatakan hakim pada sidang sebelumnya telah menunjukkan “sikap menakjubkan”.
“Kesan yang saya dapatkan adalah Anda diberikan kesempatan untuk mengajukan gugatan,” ujarnya.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Neex
FP Markets
IC Markets Global
EC Markets
FOREX.com
Exness
Neex
FP Markets
IC Markets Global
EC Markets
FOREX.com
Exness
Neex
FP Markets
IC Markets Global
EC Markets
FOREX.com
Exness
Neex
FP Markets
IC Markets Global
EC Markets
FOREX.com
Exness