简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Hak atas fotoFAYEZ NURELDINE/AFP/Getty ImagesImage captionHarga minyak dunia diperkirakan akan naik
Hak atas fotoFAYEZ NURELDINE/AFP/Getty ImagesImage caption
Harga minyak dunia diperkirakan akan naik setelah produksi minyak Arab Saudi berkurang.
Iran menepis keras tudingan Amerika Serikat bahwa negara itu melancarkan serangan dengan pesawat nirawak terhadap kilang minyak Arab Saudi yang menyebabkan produksinya merosot drastis.
Bantahan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Javad Zarif pada Minggu (15/09) sesudah Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan Iran berada di balik serangan dengan menggunakan pasukan nirawak (drone). Sasaran serangan adalah kilang minyak Abqaiq dan ladang minyak Khurais yang dikelola perusahaan minyak negara Aramco.
Javad Zarif mengejek Pompeo dengan mangatakan “setelah gagal menerapkan tekanan maksimal, Menlu Pompeo beralih ke tipu daya maksimal”.
Serangan dron pada kilang minyak Arab Saudi 'bisa berdampak pada harga minyak dunia'
'Aktor negara' dituding berada di balik serangan empat kapal minyak di Uni Emirat Arab
Empat kapal komersial 'disabotase' di lepas pantai Uni Emirat Arab, termasuk dua kapal minyak Saudi
Ia merujuk pada kebijakan pemerintahan Presiden Trump yang baru-baru ini mengganjar Iran dengan berbagai sanksi dalam upaya yang digambarkan sebagai “kampanye tekanan maksimal”.
Serangan terhadap dua fasilitas minyak utama di Arab Saudi pada Sabtu (14/09) sudah diakui oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Houthi mengatakan telah mengerahkan 10 drone untuk melancarkan serangan itu.
Produksi minyak berkurang, harga diperkirakan naik
Kelompok Houthi, yang beraliansi dengan Iran, mengatakan mereka melakukan serangan balas dendam atas serangan udara Arab Saudi di Yaman selama bertahun-tahun.
Namun menurut Menlu AS Mike Pompeo, tidak ada “bukti” yang menunjukkan bahwa drone-drone itu berasal dari wilayah Yaman dan sebaliknya menuding Iran.
Abqaiq tercatat sebagai fasilitas pengolahan minyak bumi terbesar di dunia.
Dalam perang di Yaman, Arab Saudi memimpin koalisi militer dengan dukungan Barat untuk membantu pemerintah Yaman, sementara Iran mendukung kelompok pemberontak Houthi.
Serangan terhadap dua fasilitas minyak itu membuat produksi minyak mentah Arab Saudi berkurang lebih dari 50% dari total produksi per hari, atau sekitar 5,7 juta barel per hari.
Para analis memperkirakan peristiwa itu akan mendongkrak harga minyak mentah dunia ketika pasar dibuka Senin ini (16/09).
Hak atas fotoNASAImage caption
Citra satelit NASA menunjukkan asap kebakaran menyusul serangan drone di fasilitas minyak Arab Saudi.
“Abqaiq mungkin merupakan fasilitas paling penting di dunia bagi stok minyak. Harga minyak akan meningkat pesat karena serangan ini,” jelas Ason Bordoff, direktur pendiri lCenter on Global Energy Policy, Columbia University, New York, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Harga minyak mentah pekan lalu diperdagangkan pada kisaran US$54 hingga US$60 per barel.
Arab Saudi tidak membeberkan rincian serangan dan hanya mengatakan peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban, tetapi memberikan informasi lebih banyak sehubungan dengan produksi minyaknya.
Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan penurunan produksi minyak akan ditambal dengan stok minyak yang ada.
Para ahli mengatakan stok itu dapat digunakan selama berminggu-minggu, dan mungkin ketika itu pula produksi minyak Arab Saudi sudah kembali normal.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
FXCM
FOREX.com
FBS
IC Markets Global
FxPro
Pepperstone
FXCM
FOREX.com
FBS
IC Markets Global
FxPro
Pepperstone
FXCM
FOREX.com
FBS
IC Markets Global
FxPro
Pepperstone
FXCM
FOREX.com
FBS
IC Markets Global
FxPro
Pepperstone