Saham Asia Turun Lebih Rendah Di Tengah Sesi Pasca FoMC

Dengan Komite Pasar Terbuka Federal AS (FOMC) menaikkan bar untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, pedagang ekuitas Asia tetap defensif saat menuju sesi Eropa pada hari ini.

Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) menyalin Fed sambil mengumumkan 0,25% untuk suku bunga acuannya sedangkan Bank of Japan (BoJ) mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah dengan tingkat kebijakan di -0,1% dan target imbal hasil Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) 10-tahun sekitar 0%.

Selanjutnya, angka Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal kedua (Q2) Selandia Baru tumbuh 0,5% secara kuartalan terhadap perkiraan 0,4% sementara juga meningkatkan ekspektasi 2,0% ke level 2,1% pada format tahunan. Selain itu, Tingkat Pengangguran Australia memenuhi ekspektasi angka 5,3%, yang naik dari 5,2% sebelumnya tetapi Perubahan Ketenagakerjaan melampaui perkiraan 10.000 dengan naik menjadi 34,7 ribu.

Di bidang perdagangan/politik, Jepang mengharapkan AS untuk memastikan tidak ada lagi pungutan otomatis sebelum menandatangani kesepakatan perdagangan. Bergerak maju, Prancis dan AS berdiri di samping Arab Saudi untuk menjawab serangan pesawat tak berawak terbaru yang berakar Iran.

Sebagai reaksi, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang melesat mendekati penurunan 0,6% dengan NIKKEI Jepang berkedip +0,56%. Selanjutnya, HANG SENG memimpin sisi negatif dengan penurunan lebih dari 1%, diikuti oleh BSE SENSEX India dan ASX200 Australia. Di sisi positif, Indeks KOSPI Korea dan NZX 50 Selandia Baru mencoba menghadapi bear.

Lebih lanjut yang perlu diperhatikan adalah nada risiko pasar kehilangan pemulihan awal dengan imbal hasil Treasury AS 10-tahun memperlihatkan sinyal merah pada saat ini.

Selanjutnya, Swiss National Bank (SNB), Bank Indonesia (IB) dan Bank of England (BoE) adalah bank sentral global yang tersisa untuk mendorong pergerakan pasar. Pada kalender ekonomi, Neraca Perdagangan Swiss, Penjualan Ritel Inggris, Penjualan Rumah yang Ada di AS, dan Survei Manufaktur Fed Philadelphia dapat menghibur para pedagang momentum. Juga harus dicatat bahwa dimulainya pembicaraan perdagangan tingkat rendah antara pejabat AS dan China juga dapat menawarkan pergerakan pasar yang nyata.