Dana Internasional Secara Aktif Memperdagangkan Saham Jepang

Yen adalah mata uang utama terlemah dalam sebulan terakhir, karena optimisme pasar tentang negosiasi perdagangan dan Brexit telah melemahkan permintaan untuk aset safe-haven. Namun, masih ada faktor yang menyeret tren yen, yaitu investor asing telah meningkatkan perdagangan saham Jepang. Logika di balik ini adalah: dana luar negeri membanjiri saham Jepang, tetapi mereka tidak mau menanggung risiko nilai tukar pada saat yang sama.

Sebagian besar investor asing di pasar saham Jepang adalah dana lindung nilai, dan menghubungkan perdagangan saham dengan yen adalah faktor penting yang mempengaruhi nilai tukar. Pasar saham Jepang adalah tempat yang baik untuk perdagangan jangka pendek karena memiliki likuiditas yang cukup dan infrastruktur perdagangan frekuensi tinggi yang berkembang dengan baik.

Saat ini, proporsi dana luar negeri dalam perdagangan saham Jepang telah naik ke level tertinggi sejak setidaknya 2005, terhitung lebih dari 60% dari total transaksi. Posisi dominan dana luar negeri di sektor derivatif bahkan lebih menonjol, terhitung hampir 80% dari perdagangan saham berjangka di sektor derivatif. Spekulan luar negeri sering mencoba untuk menghindari risiko saham dan nilai tukar pada saat yang sama. Pasar saham cenderung berfluktuasi sebesar 10% atau bahkan 20%, sehingga perlu untuk menaikkan atau menurunkan nilai lindung nilai nilai tukar yang sesuai.

Perlu disebutkan bahwa peningkatan perdagangan saham Jepang di luar negeri dan operasi lindung nilai mata uang terkait juga memengaruhi tema jangka panjang lainnya: korelasi terbalik antara yen dan indeks Nikkei 225. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, yen dan saham Jepang hampir berada dalam korelasi terbalik sejak 2006, dan tingkat korelasi terbalik sekarang mendekati level tertinggi sejak November 2007.