Sisa Minggu USD/JPY

United Overseas Bank (UOB) mengeluarkan laporan penelitian pada 1 September yang menunjukkan bahwa nilai tukar USD / JPY tetap sedikit bearish hingga akhir tahun.

Karena kebijakan suku bunga rendah Jepang, daya tarik perdagangan arbitrase menjadikan yen salah satu mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Sebelumnya, Bank of Japan memperluas skala pembelian aset dalam upaya membalikkan deflasi menjadi inflasi. Konsekuensinya adalah peningkatan jumlah uang beredar mendevaluasi yen dan mendorong ekspor, tetapi juga meningkatkan biaya impor, terutama harga komoditas.

Selain kebijakan moneter Federal Reserve dan Bank Jepang, nilai tukar USD / JPY juga dipengaruhi oleh perubahan selera risiko pasar. Karena yen bukan hanya mata uang safe-haven tradisional tetapi juga mata uang pembiayaan berbunga rendah, begitu sentimen pasar memburuk dan aset berisiko jatuh, yen akan didukung oleh pembelian safe-haven dan pembayaran kembali pembelian pembiayaan. Sebaliknya, saat pasar stabil maka support untuk yen akan turun.

Analis UOB mengatakan bahwa untuk yen, pengunduran diri Shinzo Abe tidak diragukan lagi merupakan faktor yang tidak terduga, yang menyoroti nilai lindung nilai yen. Pada saat yang sama, karena posisi solid dari Partai Demokrat Liberal, prospek kebijakan Bank of Japan diperkirakan tidak akan mengalami perubahan besar.

Analis bank juga menambahkan bahwa nilai tukar dolar AS / yen akan terus melemah secara keseluruhan, bagaimanapun, dolar AS berada di bawah tekanan secara keseluruhan. Oleh karena itu, diharapkan kuartal keempat selanjutnya akan turun menjadi 104, dan target harga untuk kuartal pertama dan kedua tahun depan akan berada di 104.