USD/JPY: Tertekan Untuk Hari Ketiga Berturut-Turut Menuju 105,00 Meskipun Ada Stimulus Dari Jepang

• USD/JPY tetap tertekan mendekati level terendah sejak Jumat.

• Perdana Menteri Jepang Taro Aso mengumumkan 1,1372 triliun paket bantuan darurat untuk memerangi virus corona.

• Risiko tetap positif di tengah harapan stimulus AS, meredanya masalah virus dan optimisme perdagangan.

USD/JPY berdiri di pijakan yang licin sementara memperbarui terendah intraday ke 105,15, melemah sebesar 0,03%, saat pasar di Tokyo dibuka untuk perdagangan Selasa. Dengan demikian, pasangan yen ini turun untuk hari ketiga berturut-turut bahkan ketika Perdana Menteri Jepang Taro Aso baru-baru ini meluncurkan stimulus tambahan untuk memerangi virus Corona (COVID-19) di dalam negeri.

Dalam komentarnya, PM Jepang Aso mengatakan, Kabinet pada hari Selasa memutuskan untuk mengeluarkan 1,1372 triliun yen dalam cadangan darurat untuk langkah-langkah mengatasi virus corona.

Baca: Aso: 1,1372 Triliun Yen Untuk Mengatasi Virus Corona

Penurunan USD/JPY tampaknya diakibatkan kelemahan dolar AS terbaru seraya mencatat penurunan terbaru. Indeks dolar AS (DXY) tetap melemah, saat ini di bawah 91,00, menyusul pergerakan pullback-nya pada hari Jumat dari tertinggi dalam dua bulan.

Meskipun sentimen risk-on tidak memudar, terutama didukung oleh harapan paket bantuan covid AS, lonjakan imbal hasil Treasury AS 10-tahun tampaknya mendukung penjual greenback akhir-akhir ini. Pembaruan terbaru mengenai paket bantuan AS mengungkap komentar dari pemimpin Partai Republik Mitch McConnel yang menyebutkan bahwa keputusan Partai Demokrat untuk melanjutkan dengan stimulus covid saja.

Meskipun demikian, optimisme mengenai berkurangnya kecemasan perdagangan di antara negara-negara maju seperti Eropa, Inggris, AS dan Australia bergabung dengan penurunan angka COVID-19 untuk mendukung optimisme pasar. “Tokyo mengonfirmasi 276 kasus virus corona baru pada Senin, mencatat infeksi harian terendah dalam lebih dari dua bulan di bawah keadaan darurat yang diperpanjang di ibu kota dan daerah lain,” kata Kyodo News dari Jepang.

Di tengah semua hal ini, Nikkei 225 Jepang naik 0,15% sedangkan kontrak berjangka S&P 500 goyah di sekitar rekor puncak 3.911 pada saat berita ini ditulis.

Mengingat sentimen risk-on, dolar AS kemungkinan akan menyaksikan pelemahan lebih lanjut dan karenanya USD/JPY mungkin memiliki lebih banyak ruang di selatan. Namun, kalender ekonomi yang sepi membatasi pergerakan langsung pasangan ini.

Analisis teknis

Kegagalan menembus SMA 200-hari, sekarang di 105,55, mengarahkan pedagang USD/JPY menuju tinggi awal Januari di 104,40.

Level Teknis USD/JPY