Jangan Menoleh Ke Belakang: Pasar AS Abaikan Barang Tahan Lama Bulan Februari

• Pembelian termasuk dalam semua kategori Barang Tahan Lama seperti halnya Penjualan Ritel.

• Dolar mengabaikan konsumsi yang lemah, ekuitas naik kemudian goyah.

• Pembayaran stimulus AS diharapkan dapat menghidupkan kembali konsumsi dan PDB.

Februari bukanlah bulan bagi konsumen AS karena Barang Tahan Lama mengikuti Penjualan Ritel ke dalam kontraksi, tetapi pasar bertaruh bahwa pembayaran stimulus Washington terbaru di atas pandemi yang memudar akan mengembalikan semangat pembelian di bulan Januari.

Pesanan baru untuk Barang Tahan Lama turun 1,1%, jauh di bawah perkiraan 0,8% dan lonjakan bulan Januari sebesar 3,5%. Barang Tahan Lama Non Transport turun 0,9% pada ekspektasi 0,6% dan 1,6% di Januari. Pesanan dari Pertahanan tergelincir 0,7% setelah naik 2,3% di bulan sebelumnya. Barang Modal Non Pertahanan kecuali pesawat, proxy investasi bisnis, merosot 0,8% pada prediksi 0,5% dan 0,6% pada Januari.

Barang Tahan Lama

FXStreet

Tidak mengherankan jika pembelian Barang Tahan Lama ternyata jauh lebih lemah dari perkiraan para ekonom. Pesanan ini adalah barang konsumen dan bisnis yang dirancang untuk bertahan lebih dari tiga tahun dalam penggunaan normal. Dari mobil dan traktor pertanian hingga pengering rambut, ski, rel kereta api model, dan pesawat komersial, pembelian ini merupakan komponen Penjualan Ritel.

Stimulus dan Penjualan Ritel

RUU stimulus yang disahkan oleh Kongres dan ditandatangani oleh Presiden Trump pada bulan Desember mengucurkan $600 kepada banyak orang Amerika pada bulan Januari. Tunjangan itu memicu lonjakan luar biasa 7,6% dalam Penjualan Ritel, yang, kecuali untuk pemulihan penutupan di bulan Mei dan Juni, merupakan peningkatan satu bulan terbesar dalam sejarah 29 tahun seri tersebut. Penjualan non otomotif naik 8,3% dan Control Group, analog untuk input konsumsi PDB, naik 8,7%, keduanya mencatat rekor yang sama dengan statistik utama.

Penjualan Ritel

FXStreet

Durable Goods dan komponennya, seperti di atas, memiliki performa yang bagus tetapi tidak pernah mencatatkan rekor bulan di Januari. Konsumen, tampaknya, menghabiskan uang gratis dari pemerintah sebagai bantuan pandemi (mungkin psikologis) untuk barang-barang sementara dan tidak menambahkannya ke keuangan keluarga untuk truk pikap dan pendingin udara.

Dana bulan Januari telah menghasilkan satu lonjakan pengeluaran. Mereka tidak mengubah gambaran ekonomi umum atau meyakinkan keluarga bahwa pemulihan sudah dekat.

Dengan berakhirnya pembayaran stimulus, Penjualan Ritel turun 3% pada Februari, Grup Kontrol turun 3,5% dan non otomotif turun 2,7%.

Respon pasar

Pesanan Barang Tahan Lama yang lemah hampir tak terhindarkan menyusul Penjualan Ritel yang buruk, meskipun perkiraannya agak optimis, menyebabkan reaksi awal ekuitas.

S&P 500 dan Dow dibuka lebih tinggi dan di awal sesi masing-masing naik 0,8% dan 1%.

Kedua rata-rata turun tajam menuju penutupan karena saham teknologi menyerahkan kenaikan mereka dan rotasi pasar dari nama pertumbuhan dan siklus terus berlanjut.

S&P 500 berakhir turun 0,6% ke 3.889,14 dengan pelemahan terkadi di menit-menit terakhir perdagangan. Nasdaq Composite berbasis teknologi turun 2% ke 12.961,89, berakhir di titik terendah. Apple, Facebook dan Netflix semuanya turun lebih dari 2%. Tesla jatuh 4,8%.

Dow jatuh 3,09 poin menjadi 32,460,06, memasuki zona merah di detik-detik terakhir hari itu. Pada satu titik, rata-rata naik 317.

Imbal hasil obligasi beragam dengan obligasi 10-tahun turun dua poin menjadi 1,617% dan obligasi 5-tahun menambahkan satu poin menjadi 0,835%.

Imbal hasil Treasury 5 tahun

CNBC

Dolar adalah pemenang kuat pada hari kenaikan pada EUR/USD, USD/JPY, PDB/USD dan AUD/USD. Hanya dolar Kanada yang sedikit naik terhadap greenback, dibantu oleh lonjakan 6% dalam West Texas Intermediate (WTI).

Kesimpulan

Pasar tetap fokus pada pemulihan dan yakin bahwa pandemi yang memudar di AS, dibantu oleh beberapa tingkat vaksinasi tertinggi di dunia dan pengeluaran stimulus pemerintah yang besar, akan menghasilkan pertumbuhan dan lapangan kerja yang kuat di beberapa kuartal mendatang.

Bahkan Federal Reserve tampaknya optimis, dengan PDB 6,5% dalam proyeksi Maret untuk 2021.

Jika konsumen Amerika bulan Januari kembali dengan pembayaran stimulus $1400, itu tidak akan kurang dari ekspektasi pasar.