简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (29/3/2021) posisi euro dalam pair EURUSD mencoba naik dari posisi terendah 4 bulan yang sempat tembus posisi support kuat hariannya.
Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (29/3/2021) posisi euro dalam pair EURUSD mencoba naik dari posisi terendah 4 bulan yang sempat tembus posisi support kuat hariannya. Pair juga mendapat kekuatan dari posisi turunnya yield obligasi AS yang membatasi gerak dolar AS.
Tekanan pada kurs euro sebelumnya oleh kekhawatiran tentang lonjakan kasus COVID-19 di seluruh Eropa, dampak negatif dari lockdown beberapa negara dan penundaan vaksin untuk pemulihan ekonomi. Minggu lalu, para pemimpin UE bersikeras tentang perlunya segera mempercepat kampanye vaksinasi dan setuju untuk tetap menerapkan pembatasan untuk saat ini, termasuk pada perjalanan yang tidak penting.
Di sisi kebijakan moneter, ECB mengatakan selama pertemuan kebijakan moneter Maret bahwa mereka akan melakukan pembelian obligasi darurat pada kecepatan yang lebih tinggi secara signifikan selama kuartal berikutnya, yang bertujuan untuk menurunkan imbal hasil obligasi pemerintah dan untuk mendukung pemulihan ekonomi zona euro.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang dollar melandai di pasar uang Eropa setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; mendekati level 4,5 bulan tertingginya ditopang optimisme pemulihan ekonomi di AS dan vaksinasi yang lebih maju dari Eropa.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD menguat, pair kini berada di posisi 1.1773 dan berusaha mendaki kembali posisi 1.1793 sebelum ke resisten kuat di 1.1809 – 1.1838. Namun jika tertekan kembali, akan turun kembali ke posisi 1.1762 sebelum ke support lemahnya di 1.1750 – 1.1718.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.