简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Rekomendasi EUR/USD 15 April 2021: Naik ditengah Turunnya Dolar AS
EUR/USD diperdagangkan di atas 1.1950, disekitar 1.1963, memperpanjang kenaikannya dan diperdagangkan di ketinggian selama tiga minggu. Pasar menyambut gembira data inflasi AS yang hanya naik sedikit dan menunggu pidato dari Lagarde kepala ECB dan kepala the Fed, Powell.
Ketakutan bahwa the Fed akan mengurangi skema pembelian obligasinya terbukti premature setelah melewati perkembangan yang terjadi pada hari Selasa dan dollar AS sedang dalam keadaan tertekan.
Pertama, angka inflasi untuk bulan Maret yang sangat dinantikan mengalami kenaikan namun tidak sebanyak seperti yang digembar-gemborkan. CPI inti berada di level 1.6%, sebagaimana yang telah diperkirakan dan masih dibawah target the Fed sebesar 2%. Terlebih lagi, kebanyakan kenaikan di dalam CPI umum datang dari harga energi yang kemungkinan akan stabil bulan – bulan yang akan datang.
Kedua, lelang obligasi 30 tahun AS yang berhasil, mendorong turun yields obligasi AS karena tingginya permintaan, sehingga membuat dollar AS menjadi kurang menarik.
Ketiga, kepala Federal Reserve Powell yang akan berbicara nantinya, kemungkinan bisa merasa yakin bahwa pernyataannya mengenai inflasi yang bersifat transitory adalah terbukti benar.
Namun euro sempat terpukul oleh karena J&J dengan cepat memutuskan untuk menunda pengiriman vaksin ke negara – negara Eropa karena banyaknya peringatan untuk berhati-hati, sementara Eropa sangat tergantung kepada vaksin dari J&J. Penundaan ini bisa membuat Eropa tertunda 3 – 4 bulan untuk mencapai 70% dari populasinya sudah mendapatkan suntikan vaksin. Kehilangan kesempatan pada musim panas ini dapat membuat kerusakan yang parah.
Sentimen pasar yang bagus mendukung kenaikan pasangan matauang EUR/USD, namun semua tergantung kepada perkembangan vaksin.
“Support” terdekat menunggu di 1.1925 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1870 dan kemudian 1.1825. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1990 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2025 dan kemudian 1.2110.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.