简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Bank sentral Indonesia, Bank Indonesia (BI), mempertahankan benchmark 7-day reverse repo tidak berubah di 3,50% pada pertemuan kebijakan moneter April
Bank sentral Indonesia, Bank Indonesia (BI), mempertahankan benchmark 7-day reverse repo tidak berubah di 3,50% pada pertemuan kebijakan moneter April yang diadakan Selasa ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ekspor dan stimulus fiskal mendukung pemulihan PDB.
Komentar tambahan
Pemulihan ekonomi global terlihat lebih kuat dari yang diantisipasi semula.
Ketidakpastian pasar keuangan dan volatilitas yield UST masih terus terjadi.
Ketidakpastian berdampak pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Ekspor negara terlihat lebih baik dari perkiraan semula.
Konsumsi domestik masih terbatas.
Merevisi prospek PDB 2021 dari +4,1% menjadi + 5,1%.
Defisit neraca transaksi berjalan kuartal pertama terlihat rendah.
Mempertahankan estimasi defisit neraca transaksi berjalan 2021 di 1% hingga 2% dari PDB.
Nilai tukar rupiah relatif terkendali setelah upaya stabilisasi.
Terus memperkuat langkah-langkah stabilisasi rupiah.
Inflasi 2021 y/y terlihat dalam kisaran target 2%-4%.
Pelonggaran kuantitatif sejak tahun 2020 sebesar 798,85 triliun rupiah.
Pembelian obligasi tahun 2021 di pasar perdana senilai 101,91 triliun rupiah.
Implikasi FX
Rupiah Indonesia (IDR) menunjukkan sedikit reaksi terhadap keputusan tanpa perubahan suku bunga seperti perkiraan oleh BI.
Pada saat penulisan, USD/IDR diperdagangkan di 14.505, turun 0,25% pada basis harian.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil pada 22 November 2021. Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah. Namun, Fitch melihat masih ada beberapa tantangan yang membayangi, yaitu ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal yang tinggi, penerimaan Pemerintah yang rendah, serta fitur-fitur struktural, seperti PDB per kapita dan indikator tata kelola, yang relatif tertinggal dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama.
EUR/USD menyentuh puncak intraday di atas 1,1600 menjelang sesi Eropa hari ini di tengah kekhawatiran beragam. Meski begitu, pembeli ragu untuk mengam
Pada Kamis dini hari, sekitar pukul 03:00 GMT / 10:00 WIB, Bank of Japan (BOJ) akan memberikan keputusan rapat kebijakan moneter rutinnya. Menyusul ke
"Permintaan di Jepang belum pulih secepat di AS," kata Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda dalam sebuah pernyataan, hari Rabu.Kutipan Tamba