Kontrak Berjangka S&P 500 Dapatkan Kembali Momentum Kenaikan Di Atas 4.150 Di Tengah Petunjuk Beragam

• Kontrak berjangka S&P 500 mencetak kenaikan tipis meskipun imbal hasil Treasury AS tetap dalam tawaran beli.

• Kesiapan Presiden AS Biden untuk berkompromi atas rencana pengeluaran, optimisme vaksin Covid mendukung para pembeli.

• Rusia, Tiongkok , dan ketakutan akan penularan virus menguji momentum kenaikan.

Kontrak berjangka S&P 500 dalam tawaran beli ke 4.162, naik 0,22% dalam intraday, selama awal Selasa ini. Dengan demikian, barometer risiko tersebut menahan diri untuk melanjutkan pullback hari sebelumnya dari rekor teratas di tengah katalis campuran.

Di sisi positifnya adalah harapan untuk mengatasi kebuntuan rencana belanja infrastruktur AS senilai $2,25 triliun, yang diungkapkan oleh Presiden Joe Biden, ketika anggota Partai Demokrat tersebut menunjukkan kesiapan untuk mengubah rincian kritik Partai Republik. Lebih lanjut, peningkatan vaksinasi virus corona (COVID-19) di AS, Inggris, dan Israel juga mendukung sentimen pasar.

Perlu disebutkan bahwa pelonggaran pembatasan aktivitas dan panduan perjalanan oleh pemerintah Inggris Raya, Australia, dan Selandia Baru memperkuat sentimen risk-on.

Sementara itu, kasus COVID-19 tetap tinggi di Eropa dan India, yang pada gilirannya menahan sentiemen risk-on. Juga di sisi yang sama adalah laporan seputar pembangunan militer Rusia dan desakan AS untuk kebebasan Hong Kong.

Perlu dicatat bahwa saham acuan Wall Street berubah menjadi merah pada hari sebelumnya di tengah kemungkinan tantangan terhadap saham teknologi dan sentimen yang berhati-hati menjelang pendapatan utama.

Sementara Kontrak berjangka S&P 500 tetap positif, imbal hasil Treasury AS 10-tahun melanjutkan momentum kenaikan hari sebelumnya melampaui 1,60% tetapi indeks dolar AS (DXY) gagal pulih setelah mengalami penurunan terberat pada 2021.

Ke depan, kalender ringan mengharuskan investor untuk tetap memperhatikan katalis risiko. Di antaranya, berita utama AS-Tiongkok dan Amerika-Rusia dapat menghibur pasar sementara pembaruan Covid dan vaksin juga akan memainkan peran mereka.