Ekonom Bicara Soal Harga Gila-gilaan Uang Kripto Bitcoin Dkk

Ekonom Indef Nailul Huda menilai faktor utama yang membuat investor melirik mata uang kripto (cryptocurrency), seperti bitcoin dan kawan-kawan, karena lonjakan harga gila-gilaan.

“Peningkatan harga gila-gilaan salah satu mata uang kripto selama beberapa pekan terakhir mendorong orang masuk investasi kripto. Prinsip, take the profit. Selain itu, investor juga mungkin butuh alternatif baru setelah pasar saham,” ujarnya dikutip Antara, Rabu (28/4).

Bitcoin, salah satu uang kripto terpopuler, menurut catatan Nailul tumbuh melesat hingga 77 persen per tahun.

Bahkan, pertumbuhan harga uang kripto mampu mencapai lebih dari 100 persen hanya dalam hitungan hari. Dogecoin, misalnya, sejak awal tahun hingga hair ini, harga uang berlogo anjing Shiba Inu itu naik hingga ribuan persen.

Ia menjelaskan sederhananya, mata uang kripto merupakan komoditas lunak yang bisa digunakan untuk transaksi serta investasi.

Namun di Indonesia, mata uang kripto baru bisa digunakan untuk investasi melalui Bappebti. Sementara, untuk transaksi, mata uang kripto belum memperoleh izin dari otoritas terkait, seperti Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Dilihat dari demografi investor kita saat ini, lebih banyak diisi oleh investor muda milenial yang memang risk lover. Mereka mengincar keuntungan. Uang kripto ini menawarkan keuntungan besar, memang risikonya juga besar,” terang Nailul.

Karenanya, ia menyambut baik wacana pembentukan bursa aset kripto di Tanah Air. Bursa aset kripto akan memudahkan transaksi investasi dan memberi jaminan keamanan dalam transaksi investor.

“Tentunya, harus dibarengi dengan edukasi mata uang kripto, terutama tentang risiko. Bursa kripto akan menjadi motor utama edukasi mata uang kripto, selain penjual resmi dan Bappebti,” katanya.