USD/JPY Hindari Kesengsaraan Covid Jepang, Lacak Kenaikan Nikkei 225 Di Sekitar Pertengahan 109,00

• USD/JPY membalikkan pullback dari puncak lima minggu, menyegarkan kembali tertinggi intraday.

• Sentimen pasar menguat setelah Klaim Tunjangan Pengangguran AS, komentar Fed menolak perubahan kebijakan.

• Jepang akan meningkatkan tindakan darurat di lima prefektur, CDC AS mengizinkan orang yang divaksinasi penuh untuk tidak menggunakan masker.

• Penjualan Ritel AS, Indeks Sentimen Konsumen Michigan akan diawasi.

USD/JPY mengambil tawaran beli di sekitar 109,60, naik 0,10% dalam intraday, karena Tokyo menyambut sentimen risk-on, meskipun masalah virus Corona (COVID-19) di dalam negeri, pada hari Jumat. Sentimen yang mendasari dapat dikaitkan dengan pembaruan CDC AS dan surutnya peluang tindakan kebijakan segera Fed.

Selama awal sesi Asia, Kyodo News Jepang menyampaikan rencana pemerintah yang hampir pasti untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di bawah keadaan darurat quasi-state di lima prefektur lagi di tengah meningkatnya seruan untuk respons yang lebih cepat terhadap peningkatan jumlah penularan yang disebabkan oleh varian virus Corona yang sangat menular. Lebih lanjut, pemerintah yang dipimpin Yoshihide Suga juga mengurangi jumlah resmi yang berkunjung ke pertandingan musim panas ini menjadi 90.000 atau kurang, menurut berita.

Sebaliknya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mendorong mandat tanpa masker untuk orang-orang yang divaksinasi penuh, yang pada gilirannya memperkuat optimisme pasar yang awalnya didukung oleh Klaim Tunjangan Pengangguran AS yang berada di tertinggi dalam 14 bulan. Juga di sisi risiko-positif adalah komentar dari Federal Reserve AS (Fed) yang menolak perlunya perubahan kebijakan kecuali menyaksikan “data beberapa bulan lagi”.

Selain pembaruan AS dan Jepang, kekhawatiran akan ketegangan India dari pergolakan Covid dan geopolitik di Timur Tengah juga mencoba menarik penjual pasar tetapi gagal akhir-akhir ini.

Akibatnya, Kotrak berjangka S&P 500 naik 0,20% mengikuti indeks acuan Wall Street sedangkan imbal hasil Treasury AS 10-tahun tetap tertekan di sekitar 1,66% setelah turun 4,4 basis poin (bps) hari sebelumnya. Selanjutnya, Nikkei 225 Jepang naik 1,3% pada saat berita ini ditulis.

Sementara katalis risiko, terutama pembaruan virus, tetap menjadi pendorong, Penjualan Ritel AS untuk April, serta pembacaan awal Indeks Sentimen Konsumen Michigan untuk Mei akan menjadi data utama yang harus diperhatikan untuk pergerakan USD/JPY jangka pendek.

Analisis teknis

USD/JPY menggoda konfirmasi dari pola grafik bullish wedge turun jangka pendek, yang pada gilirannya dapat mengingat level acuan 110,00 pada grafik. Sementara itu, 109,40 membatasi penurunan langsung harga pasangan ini.

Level teknis USD/JPY