简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pasar non fungible token (NFT) semakin berkembang seiring masyarakat maupun para seniman mulai sering melirik NFT sebagai cara menjual karya mereka secara digital. Sebagai informasi, NFT adalah teknologi kripto layaknya sebuah sertifikat keaslian digital yang akan menjamin kepemilikan resmi pihak yang memiliki aneka karya virtual, seperti foto, video, lukisan, animasi, lagu, dan lain sebagainya melalui teknologi blockchain.
Pasar non fungible token (NFT) semakin berkembang seiring masyarakat maupun para seniman mulai sering melirik NFT sebagai cara menjual karya mereka secara digital. Sebagai informasi, NFT adalah teknologi kripto layaknya sebuah sertifikat keaslian digital yang akan menjamin kepemilikan resmi pihak yang memiliki aneka karya virtual, seperti foto, video, lukisan, animasi, lagu, dan lain sebagainya melalui teknologi blockchain.
Pasar NFT yang semakin berkembang bisa tercermin dari terus bermunculannya platform seni yang menawarkan aneka karya virtual yang baru. Bahkan, e-bay menjadi perusahaan e-commerce pertama di dunia yang menjual NFT dengan memperbolehkan penggunanya menjual token digital untuk transaksi karya digial.
Teranyar, pada 23 Juni mendatang, Tim Berners-Lee, pencitpa World Wide Web (WWW) akan menjual 1000 baris source code-nya dalam bentuk NFT. Rumah lelang Sotheby's yang akan menjadi perantara karya tersebut.
Dari domestik juga tidak kalah ingin meramaikan pasar NFT. Seniman digital asal Medan juga turut meramaikan pasar kripto. Salah satunya Arif Siregar pendiri Digidoy Comics. Di April, Digidoy Comics terverifikasi sebagai seniman atau artist dari balai lelang daVinci yang memiliki teknologi blockchain Harmony.
Selain itu, peneliti dan penulis Denny JA juga menjual lukisan NFT yang bertajuk A PORTRAIT OF DENNY JA - 40 Years in the World of Ideas= melalui situs lelang OpenSea. Di April lalu, lukisan tersebut laku terjual dengan harga 27,5 WETH atau sekitar Rp 1 miliar. Tweet milik Denny JA juga ia jual dalam bentuk NFT dan laku senilai Rp 100 juta.
Denny menyampaikan dirinya tertarik meluncurkan NFT karena tertarik pada hasil penjualan karya seni NFT di luar negeri. Setelah ia mempelajari dan akhirnya mencoba, ternyata keunggulan NFT adalah memiliki biaya jual karya seni yang jauh lebih murah dibanding menjual karna seni ke galeri konvensional. “Saat itu penjualan saya hanya dipotong 0,1%,” kata Denny.
Dari yang Denny pelajari ia mengatakan karya seni NFT yang menarik dan dapat menarik investor adalah NFT yang memiliki faktor nilai historis atau memiliki memori khusus dalam suatu era. Contohnya seperti tweet pertama pendiri Twitter.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.