简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar: Dolar AS lanjut naik tipis pada Rabu (01/09) petang, tetapi masih mendekati level terendah dalam tiga minggu, setelah data ekonomi yang lemah dari China dan Zona Euro.
Dolar AS lanjut naik tipis pada Rabu (01/09) petang, tetapi masih mendekati level terendah dalam tiga minggu, setelah data ekonomi yang lemah dari China dan Zona Euro.
Pada pukul 15.00 WIB, indeks dolar AS naik tipis 0,09% di 92,718 menurut data Investing.com setelah turun ke level terendah di 92,395 untuk pertama kalinya sejak 6 Agustus pada hari Selasa.
EUR/USD turun tipis 0,01% di 1,1806, setelah naik ke 1,1845 di sesi sebelumnya, tertinggi sejak 5 Agustus, USD/JPY menguat 0,32% di 110,38, GBP/USD stabil di level 1,3754 dan AUD/USD naik 0,40% di 0,7344. Sedangkan rupiah ditutup melemah 0,12% di 14.282,5 per dolar AS hingga pukul 14.59 WIB.
Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin China turun menjadi 49,2 pada bulan Agustus, di bawah angka yang menunjukkan pertumbuhan 50, berkontraksi untuk pertama kalinya sejak April 2020. Rilis tersebut menunjukkan perlambatan momentum pertumbuhan di negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu setelah China memberlakukan langkah-langkah ketat untuk mengendalikan kasus virus baru bulan lalu. USD/CNY naik tipis 0,08% di 6,4652 pukul 15.07 WIB.
Tanda lebih lanjut dari momentum perlambatan terlihat jelas di Jerman, di mana penjualan ritel jatuh 5,1% pada bulan Juli, jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Meskipun demikian, komentar optimis dari Wakil Presiden European Central Bank Luis de Guindos dan pengambil kebijakan Robert Holzmann dan Klaas Knot semuanya menunjukkan kemungkinan kebijakan ECB berubah sedikit lebih ketat menjelang akhir tahun.
Namun, ini adalah laporan ketenagakerjaan AS bulan Agustus, yang akan dirilis pada hari Jumat, yang tetap menjadi perhatian utama.
“Pada tahap ini, tampaknya pengumuman pengurangan September akan sangat bergantung pada data pekerjaan AS minggu ini,” kata analis di ING dalam catatan. “Angka kuat lainnya akan memberikan beberapa dukungan terhadap dolar yang sebaliknya tetap mengalami penawaran luas sejak awal minggu ini.”
Ketenagakerjaan diperkirakan akan meningkat sekitar 750.000 pada bulan Agustus, angka yang kuat, tetapi ini masih akan menunjukkan penurunan dari pertumbuhan 943.000 bulan sebelumnya. Survei ADP untuk perekrutan sektor swasta dijadwalkan rilis pada pukul 8:15 AM ET (1215 GMT).
Dolar melemah akibat komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Jumat silam, yang mengindikasikan bank sentral kemungkinan masih akan mulai mengurangi pembelian asetnya tahun ini tetapi tidak memiliki rencana untuk mulai menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
“Ada desakan di FOMC untuk memutuskan hubungan tapering dan pengetatan,” tambah ING, dan ini “pada akhirnya membebani dolar karena ketidakpastian di sekitar kenaikan suku bunga 2022 (yang, bagaimanapun, tetap menjadi bagian dari perkiraan ekonom kami).”
Juga membebani greenback adalah rilis indeks kepercayaan konsumen Conference Board AS pada hari Selasa, yang berada di level terendah enam bulan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
FOREX.com
XM
Vantage
OANDA
IC Markets Global
GO MARKETS
FOREX.com
XM
Vantage
OANDA
IC Markets Global
GO MARKETS
FOREX.com
XM
Vantage
OANDA
IC Markets Global
GO MARKETS
FOREX.com
XM
Vantage
OANDA
IC Markets Global
GO MARKETS