简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:"Kenaikan emas terhambat pada 2021 meski suku bunga rendah dan inflasi tinggi bukan pertanda yang baik bagi prospeknya dan kami melihat harga emas rata-rata 1.750 dolar AS pada 2022 karena aliran investasi menyusut lebih jauh," kata Societe Generale dalam sebuah catatan.
Harga emas dunia turun ke level terendah dua minggu pada perdagangan Rabu (8/9/2021), karena dolar dan imbal hasil obligasi AS naik berbarengan.
Mengutip CNBC, Kamis (9/9/2021) harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi 1.792,27 dolar AS per ounce setelah merosot ke posisi 1.781,30 dolar AS level terendah sejak 26 Agustus.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat turun 0,3 persen menjadi 1.793,5 dolar AS per ounce.
Kekhawatiran tentang perlambatan yang didorong oleh virus Corona varian Delta dalam pertumbuhan ekonomi mengguncang ekuitas minggu ini, tetapi aliran ke emas dibatasi oleh imbal hasil obligasi yang lebih kuat dan kenaikan dolar yang membuat bullion lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
“Kenaikan emas terhambat pada 2021 meski suku bunga rendah dan inflasi tinggi bukan pertanda yang baik bagi prospeknya dan kami melihat harga emas rata-rata 1.750 dolar AS pada 2022 karena aliran investasi menyusut lebih jauh,” kata Societe Generale dalam sebuah catatan.
Presiden Fed Bank New York, John Williams, Rabu, mengatakan mungkin tepat bagi Federal Reserve untuk mulai mengurangi laju pembelian asetnya akhir tahun ini jika ekonomi AS terus membaik.
Investor juga mengamati pertemuan Bank Sentral Eropa, Kamis, untuk petunjuk apakah mungkin akan memutar kembali dukungan ekonomi.
Sementara itu logam mulia lainnya perak turun 1,2 persen menjadi 24,02 dolar AS per ounce, platinum menyusut 1,7 persen menjadi 981,77 dolar AS dan paladium anjlok 4,8 persen menjadi 2.259,23 dolar AS.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
IC Markets Global
Octa
FXTM
FP Markets
EC Markets
Vantage
IC Markets Global
Octa
FXTM
FP Markets
EC Markets
Vantage
IC Markets Global
Octa
FXTM
FP Markets
EC Markets
Vantage
IC Markets Global
Octa
FXTM
FP Markets
EC Markets
Vantage