简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Harga Minyak dan Berbagai Komoditas Melonjak, Investor Ramai-ramai Jual Saham
Harga minyak dan berbagai komoditas lain terpantau naik sementara saham global merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), disebabkan AS yang melarang impor minyak Rusia hingga memicu kekhawatiran investor atas inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Minyak mentah Brent, patokan internasional, sempat capai harga lebih dari 139 dolar AS per barel, level tertinggi sejak 2008.
Harga nikel meroket 90 persen, emas menembus 2.000 dolar AS per ounce dan gandum melonjak ke level tertinggi 14 tahun, karena pembeli dan pedagang industri berebut di tengah gangguan pasokan terkait dengan operasi militer Rusia ke Ukraina.
Imbal hasil obligasi pemerintah riil zona euro turun tajam karena lonjakan harga-harga energi memicu kekhawatiran bahwa ekonomi global berada dalam risiko stagflasi, suatu kondisi di mana harga-harga melonjak sementara pertumbuhan mandek.
Imbal hasil obligasi pemerintah Jerman 10-tahun dan 30-tahun terkait inflasi turun ke rekor terendah baru, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik sedikit setelah menyentuh level terendah dalam dua bulan.
Indeks-indeks utama Wall Street turun tajam, dengan Komposit Nasdaq mengkonfirmasi berada di pasar bearish, dan indeks STOXX 600 pan-Eropa memangkas kerugian sekitar 3,0 persen menjadi ditutup pada level terendah hampir satu tahun.
Presiden AS, Joe Biden bersedia untuk melanjutkan larangan AS atas impor minyak Rusia bahkan jika sekutu Eropa tidak, dua orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus”, tetapi telah memicu sanksi besar-besaran oleh Amerika Serikat dan Eropa yang bertujuan untuk mengisolasi Rusia ke tingkat yang belum pernah dialami oleh ekonomi sebesar itu.
“Efek melumpuhkan harga minyak di atas 130 dolar AS akan mengirim banyak ekonomi Eropa ke dalam resesi,” dan skenario itu menyebabkan saham Eropa bergerak ke wilayah pasar bearish, kata Edward Moya, analis senior di OANDA.
“AS dapat menangani tidak memiliki pasokan energi Rusia, tetapi itu tidak berlaku untuk Eropa.”
ndeks Dow Jones Industrial Average anjlok 797,42 poin atau 2,37 persen, indeks S&P 500 kehilangan 127,79 poin atau 2,95 persen dan Komposit Nasdaq terpuruk 482,48 poin atau 3,62 persen.
Indeks saham MSCI di seluruh dunia jatuh 2,73 persen. Minyak mentah berjangka Brent ditutup naik 4,3 persen pada 123,21 dolar AS per barel. Minyak mentah AS ditutup naik 3,22 persen pada 119,40 dolar AS per barel.
Analis Bank of America memperkirakan bahwa hilangnya 5 juta barel per hari minyak Rusia dapat menyebabkan harga minyak mentah mencapai 200 dolar AS per barel.
Konflik Rusia-Ukraina juga membebani pembicaraan yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar, setelah Teheran menuduh Rusia “mengganggu”.
Harga nikel, yang mencapai 55.000 dolar AS per ton di awal sesi perdagangan, terakhir diperdagangkan naik 76 persen pada 50.925 dolar AS per ton.
Rusia memasok sekitar 10 persen nikel dunia, dan investor khawatir sanksi Barat terhadap Rusia dapat mengganggu pengiriman komoditas yang diproduksi dan diekspor melalui udara dan laut.
Konflik dan gangguan rantai pasokan yang lebih luas memberikan latar belakang yang menantang untuk pertemuan bank-bank sentral mendatang, ekonom ANZ Finn Robinson menulis dalam sebuah catatan kepada investor.
“Pembuat kebijakan perlu menjaga kelancaran transmisi kebijakan moneter sementara juga menopang kredensial inflasi mereka pada saat tekanan inflasi melonjak dan semakin banyak bukti efek putaran kedua,” tulis Robinson.
Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters sekarang memperkirakan Bank Sentral Eropa akan menunggu hingga akhir tahun untuk menaikkan suku bunga.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Broker lepas pantai BCS Markets (BCS Forex) baru-baru ini berganti nama menjadi Ultima Markets, tetapi sebelumnya sudah ada merek Ultima Markets yang lain di sektor perdagangan CFD. Original Ultima Markets "akan mengambil semua tindakan yang diperlukan, termasuk jalur hukum, untuk melindungi para pedagang dan merek kami".
Penawaran baru "CryptoX" dapat menghilangkan biaya menginap pada posisi panjang, membuatnya lebih hemat biaya bagi pedagang untuk menahan posisi dari waktu ke waktu. Kabarnya, aplikasi ini terintegrasi dengan fitur copy trading milik grup broker NAGA untuk memungkinkan pengguna meniru strategi sukses dari para pedagang berpengalaman.
Broker forex trading online Infinox Capital Limited (Infinox) telah didenda £99.200 (setara Rp 2 Milyar) oleh FCA karena gagal menyerahkan 46.053 laporan transaksi yang berisiko penyalahgunaan pasar tidak terdeteksi. Untuk memantau, mendeteksi, dan menghentikan penyalahgunaan pasar secara efektif, FCA perlu menerima laporan transaksi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
Pengadilan federal memerintahkan perusahaan internasional untuk membayar lebih dari $451 Juta atas penipuan opsi biner global. Nama broker yang terlibat, antara lain; BigOption & BinaryOnline. Tiga orang pelaku yang merupakan warga negara Israel; Yossi Herzog, Lee Elbaz dan Shalom Peretz.