简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Nilai tukar rupiah memang agak sedikit lesu dalam beberapa waktu terakhir. Akan tetapi bila dilihat lebih dalam, pelemahan nilai tukar cenderung tipis, bergerak di level 14.400 - 14.700 per dolar Amerika Serikat (AS).
Dibandingkan bulan sebelumnya, rupiah melemah kurang dari 2%. Namun dibandingkan mata uang negara setara seperti Korea Selatan, Thailand, Filipina, Turki, India hingga Argentina, rupiah jauh lebih baik.
“Berbagai currency mengalami pelemahan secara umum terhadap dolar AS,” ungkap Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/6/2022)
Menurut Edi, ada beberapa rahasia yang membuat rupiah tetap kokoh dari amukan dolar AS. Pertama, fundamental ekonomi Indonesia semakin baik yang ditandai oleh pemulihan ekonomi terus berlanjut, inflasi terkendali serta kebijakan fiskal dan moneter yang kredibel.
“GDP growth di kuartal I relatif sangat baik kemudian eksternal balance kita pun dalam kondisi sangat terkendali. Trade balance kita positif karena cost balance kita positif. Inflasi memang ada kenaikan tetapi relatif terkendali dibandingkan beberapa negara. Itu yang harus dijaga,” paparnya.
Kedua pasokan valuta asing (valas) yang tersedia di pasar. Edi mengakui ada pergerakan keluar dan masuk di pasar keuangan. Namun tidak ada kesulitan bagi pihak yang membutuhkan dolar AS.
“Supply khususnya di pasar valas kita masih cukup sangat baik, datang dari investor asing di pasar saham, datang dari eksportir yang juga turun men-supply valas kita sehingga mekanisme pasar sangat terkendali,” ujarnya.
“Dalam hal-hal tertentu memang sangat dibutuhkan, tentu Bank Indonesia akan berada di pasar,” lanjut Edi. BI memiliki ajian pamungkas bernama triple intervention untuk menjaga rupiah tetap stabil di tengah guncangan.
Ketiga, Edi menyampaikan adalah soal harga. Sekalipun suku bunga acuan AS naik, diikuti oleh yield US Treasury, investasi yang ditawarkan oleh Indonesia masih lebih baik termasuk dibandingkan negara kompetitornya.
“Kita masih sangat kompetitif. Jadi saya melihatnya itu pelaku pasar investor asing, masih melihat positif. Terbukti adalah ketika sentimen risk off di global mereda, kalau tidak salah dari pertengahan Mei, itu terjadi selama dua minggu mengalami inflasi di pasar SBN kita dan pasar saham kita oleh asing,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di cnbcindonesia.com
MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
Foto oleh Andrean Kristianto
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220610151102-17-346062/rupiah-benar-agak-lesu-tapi-nggak-rontok-nih-rahasianya
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Apa saja varian modus yang dialami oleh para trader Indonesia pada bulan Oktober 2024? Dalam daftar muncul nama platform LiteForex, OctaFX, PipWise, Soegee Futures, VENTEZO dan VOBLAST untuk kasus penipuan broker forex terhadap WNI.
Catatan kelam broker forex merujuk pada berbagai insiden atau skandal negatif yang melibatkan broker forex, yang mempengaruhi reputasi mereka. Berikut adalah berita terkini terkait peretasan yang dilakukan oleh hacker terhadap platform trading dengan kerugian mencapai triliunan. Simak apakah broker favorit Anda pernah menjadi korban?
Terlihat angka total hingga RIBUAN DOLAR pada lampiran keluhan dari pengguna. Broker Z Forex Capital Market LLC dengan berbagai alasan yang tanpa disertai bukti valid, hingga saat ini tidak mau mencairkan dana milik trader Indonesia tersebut.
Serba - serbi kreasi teknik penipuan terus mewarnai dunia forex online. Kali ini salah satu regulator berkompeten menangkap basah platform broker berbahaya DemiunOx yang menggunakan 5 jalur situs web berbeda, sebagai strategi untuk menjerat trader atau investor untuk menjadi korban.