简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pasangan GBP/USD telah turun setelah gagal bertahan di atas resistensi psikologis 1,2500 di awal sesi Eropa. Cable telah merasakan tekanan jual karena
GBP/USD telah turun tajam mendekati 1,2480 di tengah pemulihan Indeks USD dan sentimen pasar yang menghindari risiko.
Para investor mengalihkan fokus mereka pada panduan suku bunga dari Federal Reserve karena kenaikan suku bunga sebesar 25 bp telah diantisipasi secara luas.
Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga sebesar 25 bp lagi dari Bank of England untuk melanjutkan tekanan pada inflasi Inggris yang membandel.
GBP/USD telah berkonsolidasi dalam kisaran 1,2347-1,2545 selama tiga pekan terakhir.
Pasangan GBP/USD telah turun setelah gagal bertahan di atas resistensi psikologis 1,2500 di awal sesi Eropa. Cable telah merasakan tekanan jual karena Indeks Dolar AS (DXY) menargetkan untuk melanjutkan pemulihan di atas 101,33 dan juga sentimen pasar yang negatif membebani aset-aset yang sensitif terhadap risiko.
Indeks USD pulih tajam dari 101,20 karena investor mulai cemas menjelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat yang akan dirilis pada hari Kamis. Selain itu, para investor juga mengantisipasi bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) inti AS yang tetap tinggi dapat memaksa Federal Reserve (Fed) untuk tetap bersikap hawkish terhadap panduan suku bunga.
Sementara itu, S&P500 futures secara konsisten menambah penurunan di sesi semalam karena pasar khawatir akan hasil kuartalan dari saham-saham teknologi raksasa. Pekan ini akan menjadi pekan yang sibuk karena tiga saham FAANG akan melaporkan hasil kuartalan mereka. Meta Platforms (Facebook), Amazon, dan Google. Selain itu, Microsoft juga akan merilis pendapatan kuartalan dan panduan pendapatan.
Data AS akan Memberikan Kejelasan Lebih Lanjut Mengenai Kebijakan Federal Reserve
Volatilitas di pasar-pasar yang dapat diperdagangkan diharapkan akan tetap cukup tinggi ke depan karena para investor mengalihkan fokus mereka ke kebijakan suku bunga dari Federal Reserve, yang akan dirilis pekan depan. Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell diharapkan akan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) secara berturut-turut dan akan mendorong suku bunga di atas 5%. Namun, peristiwa yang akan menarik perhatian utama adalah panduan suku bunga dari Federal Reserve (Fed).
Mempertimbangkan fakta bahwa kondisi pasar tenaga kerja yang semakin melemah, kondisi kredit dari bank-bank komersial AS yang semakin ketat, dan angka Indeks Harga Produsen (IHP) yang terpangkas secara signifikan akibat harga minyak yang lebih rendah, maka Federal Reserve akan menghentikan sejenak rezim kenaikan suku bunga setelah satu kali kenaikan suku bunga sebesar 25 bp.
Namun, rilis data Pesanan Barang Tahan Lama dan Produk Domestik Bruto (PDB) AS akan memberikan kejelasan lebih lanjut di pekan ini. Data Pesanan Barang Tahan Lama bulan Maret diharapkan berekspansi sebesar 0,8% vs kontraksi 1,0%. Di akhir pekan ini, PDB tahunan (Q1) diharapkan berkontraksi ke 2,0% vs. rilis sebelumnya 2,6%. Penurunan angka PDB akan memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Amerika Serikat. Hal ini juga dapat memaksa Federal Reserve untuk mengambil sikap yang stabil pada panduan suku bunga.
Bank of England akan Menaikkan Suku Bunga Lebih Lanjut untuk Menahan Inflasi Dua Digit
Inggris telah gagal untuk menahan inflasi yang sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Tingkat inflasi tetap terjebak di wilayah dua digit meskipun ada kebijakan moneter yang ketat dari Bank of England (BoE) dan kebijakan fiskal yang ketat dari pemerintah Inggris. Kekurangan tenaga kerja akibat pensiun dini dan peristiwa Brexit, serta inflasi makanan yang tinggi selama 45 tahun telah menjadi kendala utama inflasi Inggris yang melaju kencang.
Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga sebesar 25 bp lagi dari gubernur BoE Andrew Bailey untuk melanjutkan tekanan pada inflasi yang membandel.
Prospek Teknikal GBP/USD
GBP/USD telah berkonsolidasi dalam kisaran 1,2347-1,2545 pada skala dua jam selama tiga pekan terakhir. Pasangan ini bergerak menuju level tertinggi 14 April di 1,2545 di tengah momentum kenaikan yang solid. Level tertinggi 19 April di 1,2472 memberikan perlindungan pada Pound Sterling. Exponential Moving Average (EMA) 20-periode di 1,2460 mengarah lebih tinggi, mengindikasikan lebih banyak kenaikan ke depan.
Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) (14) menemukan support di sekitar 60,00. Kebangkitan dari support 60,00 oleh RSI (14) akan memperkuat kenaikan Poundsterling lebih lanjut.
Pasokan berita
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Vantage
FP Markets
IC Markets Global
FOREX.com
VT Markets
GO MARKETS
Vantage
FP Markets
IC Markets Global
FOREX.com
VT Markets
GO MARKETS
Vantage
FP Markets
IC Markets Global
FOREX.com
VT Markets
GO MARKETS
Vantage
FP Markets
IC Markets Global
FOREX.com
VT Markets
GO MARKETS