简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Bulan Ramadan sudah di depan mata, begitu pula THR
Bulan Ramadan tinggal menghitung hari. Begitu pula dengan lebaran dan tunjangan hari raya (THR) yang juga ditunggu para pekerja.
Sebagai bonus, THR kadang menjadi amunisi tambahan bagi arus kas (cash flow) seseorang, tabungan, hingga dana segar untuk investasi. Tapi, tak jarang juga THR cuma 'numpang lewat' karena pengeluaran yang terlalu besar atau kurang bijak membelanjakannya.
Nah, bagaimana cara bijak memakai THR tersebut? Berhubung masih masa pandemi covid-19, maka CNNIndonesia.com akan memberikan dua skenario.
Pertama, saat seseorang mendapat THR dengan nominal yang utuh. Kedua, THR yang terpotong karena mungkin saja masih ada perusahaan yang terkena imbas pandemi dan harus memangkas nominal bonus lebaran bagi pekerjanya.
“Tapi intinya dalam menggunakan THR adalah tidak boleh lebih dari anggaran yang didapat, entah full (penuh) atau dipotong, tetap disesuaikan dengan yang didapat,” kata Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto, Kamis (1/4).
THR PenuhMenurut Eko, saat mendapat THR penuh, maka penggunaannya boleh lebih leluasa. Misal, bila semula THR biasa digunakan untuk keperluan mudik, tapi karena mudik dilarang, maka bisa digunakan untuk berlibur sederhana seperti staycation di hotel terdekat.
“Tentu kalau punya kelebihan dana, bisa digunakan untuk kenikmatan, asal tidak mudik, karena kan dilarang tahun ini. Tapi jangan lupa dahulukan kewajiban-kewajibannya,” ujar Eko.
Kewajiban yang dimaksud misalnya, pemenuhan kebutuhan harian bila masih kurang, pelunasan utang atau cicilan kredit, hingga alokasi untuk hari raya itu sendiri, seperti dana untuk orang tua dan pekerja di rumah yang juga perlu dapat THR. Begitu juga dengan belanja untuk lebaran.
“Yang masih ada utang atau cicilan, ini bisa dilunasi duluan agar bebas dari utang,” imbuhnya.
Kalau semua kewajiban sudah dipenuhi, lalu ada lebihnya, boleh untuk menikmati hidup, atau bisa juga untuk tambahan investasi. Apalagi, hampir seluruh instrumen investasi lagi cukup 'cuan' untuk dikoleksi.
Misalnya, saham yang lagi merah, reksadana saham yang turun, hingga surat utang yang imbal hasilnya tengah meningkat.
“Ini saatnya, kecuali (deposito) perbankan, justru lagi turun,” ucapnya.
THR TerpotongNah, bagi mereka yang THR-nya terpotong pada tahun ini, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho menekankan prinsip skala prioritas serta kalkulasi kualitas dan kuantitas.
Misal, seluruh kebutuhan yang perlu dipenuhi tetap sama, mulai dari tambahan kebutuhan harian, utang atau cicilan kredit, hingga dana bagi anggota keluarga dan hari raya, maka aturlah prioritasnya.
Urutannya, yaitu utang dulu diamankan pembayarannya. Lalu, penuhi kebutuhan harian, baru untuk hari raya itu sendiri. Selanjutnya, terapkan prinsip kalkulasi kualitas dan kuantitas.
Contohnya, dari sisi kualitas, misal untuk kebutuhan makan-makan di hari raya, tidak menggunakan banyak cabai dan daging sapi karena lagi mahal.
“Ya konsekuensinya, makan tidak sepedas biasanya, atau daging tidak sebanyak biasanya, tapi menu bisa disesuaikan,” tutur Andy.
Sementara untuk kuantitas, bisa diterapkan pada pemberian angpao lebaran. Bila biasanya memberi angpao Rp100 ribu, bisa dikurangi jadi Rp50 ribu per keponakan misal.
“Ya mungkin efeknya 'Yah Om ini kasih angpao cuma segini', tapi tidak apa, ini bisa jadi pembelajaran bagi anak untuk pahami situasi,” ucapnya.
Ketika THR tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hari raya, Perencana Keuangan Oneshildt Financial Planning Mohammad Andoko menyarankan agar belanja ditimbang-timbang lagi. Pasalnya, kalau bisa, jangan sampai kebutuhan hari raya membuat Anda membobol tabungan, apalagi mencairkan investasi.
Kecuali, tabungannya memang sudah dialokasikan khusus dari jauh-jauh hari untuk lebaran.
“Asal jangan sampai ganggu cash flow, karena masalah klasik di rumah tangga adalah soal cash flow. Ini sering kali terima 'cash', lalu habis itu 'flow' saja, entah gaji, THR,” terang Andoko.
Tapi, untuk investasi kalau bisa benar-benar tetap dijaga sesuai peruntukkannya. Apalagi, kondisi investasi saat ini banyak yang lagi turun, sehingga ketika dicairkan berpotensi merugi.
“Jadi kalau bisa dilihat lagi, karena kalau bisa gunakan uang bulanan dan THR saja sebisanya, bahkan kalau bisa belanjanya jangan 100 persen habis. Keinginan itu tidak ada batasnya, tapi harus dibatasi,” pungkasnya.
Sumber : cnn
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Kemarin malam, inflasi di AS memang dilaporkan naik. Kabar baiknya, kenaikan tersebut "biasa aja" tidak setinggi yang ditakutkan pelaku pasar.
serangan dunia maya saat ini menjadi risiko utama bagi sistem keuangan global.
sekitar 2.000 toko telah tutup permanen sebagai dampak lockdown
Mata uang Paman Sam menguat 49 poin (0,34%). Demikian dikutip dari data RTI, Selasa (13/4/2021).