简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:GBP/USD memperpanjang keuntungannya, sempat menyentuh 1.42, level yang tertinggi sejak bulan Februari, sebelum akhirnya terkoreksi turun sedikit ke 1.4185.
GBP/USD memperpanjang keuntungannya, sempat menyentuh 1.42, level yang tertinggi sejak bulan Februari, sebelum akhirnya terkoreksi turun sedikit ke 1.4185. Tingkat pengangguran Inggris secara mengejutkan turun ke 4.8%. Sementara dollar AS berada pada posisi di bawah ditengah sentimen pasar yang positip.
Poundsterling saat ini memiliki banyak alasan untuk naik sementara dollar AS sebaliknya memiliki alasan untuk turun.
Berita terbaru dari Inggris sangat bagus dengan tingkat pengangguran Inggris turun ke 4.8% pada bulan Maret, mengatasi yang diperkirakan dan menunjukkan bahwa ekonomi Inggris bahkan ketika pembukaan kembali kegiatan ekonom baru saja dimulai. Claimant Count Change untuk bulan April yang terbaru juga lebih baik daripada yang diperkirakan dengan penurunan sebanyak 15.100.
Beberapa restriksi diperlonggar pada hari Senin, ditengah kekuatiran akan varian virus corona yang baru yang ditemukan di India dan menyebar dengan cepat. Meskipun demikian, studi yang baru menunjukkan bahwa vaksin yang ada sekarang dapat mengatasi varian yang baru ini dengan efisien.
Dalam hal Brexit, Inggris membuat tawaran baru untuk memecahkan persoalan isu perdagangan di Irlandia Utara.
Sementara itu dollar AS terus tertekan oleh ketegasan dari Federal Reserve bahwa inflasi yang meningkat sekarang bersifat transitory. Wakil kepala the Fed, Richard Clarida membuat klarifikasi bahwa itulah sikap bank sentral AS meskipun terjadi kenaikan di dalam Consumer Price Index (CPI) bulan April dan terjadi kenaikan ekspektasi mengenai inflasi sebagaimana yang dilaporkan oleh Universitas Michigan mengenai Consumer Sentiment Index.
“Support” terdekat menunggu di 1.4160 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4105 dan kemudian 1.4075. “Resistance” terdekat menunggu di 1.4215 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4240 dan kemudian 1.4375.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Sumber VIBIZNEWS.COM
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.