简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:GBP/USD tertarik turun dari ketinggian di atas 1.4200 ke 1.4164, setelah keluarnya data CPI Inggris yang mengatasi daripada yang diperkirakan dengan 1.5% YoY pada bulan April.
GBP/USD tertarik turun dari ketinggian di atas 1.4200 ke 1.4164, setelah keluarnya data CPI Inggris yang mengatasi daripada yang diperkirakan dengan 1.5% YoY pada bulan April. Dolar AS naik secara luas dengan yields Treasury AS naik ke ketinggian baru satu minggu menjelang keluarnya risalah pertemuan FOMC AS.
Penurunan GBP/USD berlanjut ke 1.4114 setelah keluarnya risalah pertemuan FOMC AS. Dolar AS mengalami rally, naik dari kerendahan beberapa bulan lamanya setelah rilis dari risalah pertemuan FOMC yang mengatakan bahwa pada suatu saat pantas untuk mendiskusikan pengetatan terhadap kebijakan yang akomodatif yang sedang dijalankan sekarang. Hal yang besar dari risalah pertemuan FOMC ini adalah disebutkannya permulaan melakukan pembicaraan mengenai pengurangan pembelian obligasi. Setiap kali dimulai pembicaraan mengenai pengurangan pembelian obligasi, maka dollar AS akan naik karena potensi dinaikkanya tingkat suku bunga.
Sebelum keluarnya risalah FOMC the Fed, Dolar AS sudah berhasil menebus sebagian dari kerugiannya, naik lagi dengan yields treasury AS pulih kembali dari kerendahannya. Yields obligasi 10 tahun pemerintah AS naik ke 1.66% dengan investor didera ketakutan akan naiknya inflasi.
Pada hari Senin yang lalu, sederetan pejabat Federal Reserve masih mengulangi sikap mereka bahwa naiknya inflasi pada saat ini masih bersifat “transitory”. Dan bahwa ekonomi AS masih panjang perjalanan pulihnya. Meskipun demikian, pasar tidak pernah satu arah. Ketenangan relatif dari bank sentral AS ini kemungkinan bisa berakhir.
Sementara dari Inggris, Gubernur BoE Andrew Bailey menolak memberlakukan tingkat bunga negatip dalam waktu dekat, yang menambah keyakinan bahwa BoE optimis dengan ekonomi Inggris.
“Support” terdekat menunggu di 1.4100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4075 dan kemudian 1.4050. “Resistance” terdekat menunggu di 1.4150 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4200 dan kemudian 1.4220.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.