简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:EUR/USD bangkit dari kerendahannya dan diperdagangkan diatas 1.22 dengan dollar AS kehilangan pijakan naiknya. Sentimen pasar tetap buruk menjelang dikeluarkannya risalah pertemuan FOMC the Fed.
EUR/USD bangkit dari kerendahannya dan diperdagangkan diatas 1.22 dengan dollar AS kehilangan pijakan naiknya. Sentimen pasar tetap buruk menjelang dikeluarkannya risalah pertemuan FOMC the Fed.
Pasangan matauang EUR/USD sempat naik ke puncaknya di 1.2245 dalam perdagangan pada hari Rabu sebelum akhirnya turun ke 1.2210. Dolar AS menguat ditengah jatuhnya saham – saham dan naiknya yields obligasi pemerintah AS menjelang rilis dari risalah pertemuan FOMC the Fed AS. Yields obligasi pemerintah AS naik ke 1.67% sementara yields obligasi pemerintah Jerman naik juga ke ketinggian selama dua tahun.
EUR/USD melanjutkan penurunannya ke bawah 1.2200, ke sekitar 1.2181 setelah keluarnya risalah pertemuan FOMC AS. Dolar AS mengalami rally, naik dari kerendahan beberapa bulan lamanya setelah rilis dari risalah pertemuan FOMC yang mengatakan bahwa pada suatu saat pantas untuk mendiskusikan pengetatan terhadap kebijakan yang akomodatif yang sedang dijalankan sekarang. Hal yang besar dari risalah pertemuan FOMC ini adalah disebutkannya permulaan melakukan pembicaraan mengenai pengurangan pembelian obligasi. Setiap kali dimulai pembicaraan mengenai pengurangan pembelian obligasi, maka dollar AS akan naik karena potensi dinaikkannya tingkat suku bunga.
Sebelumnya Uni Eropa mempublikasikan angka inflasi final bulan April. Consumer Price Index naik sebesar 1.6%YoY sebagaimana dengan yang diperkirakan, walaupun angka inti terkontraksi ke 0.7% dari sebelumnya 0.8%.
“Support” terdekat menunggu di 1.2171 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2119 dan kemudian 1.2088. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2240 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2285 dan kemudian 1.2337.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.