简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Data pengangguran Australia secara tak terduga berada di 5,1 persen pada Mei 2021, lebih rendah dibandingkan dengan konsensus pasar dan angka periode bulan sebelumnya sebesar 5,5 persen. Ini merupakan tingkat pengangguran terendah sejak Februari 2020 atau 17 bulan, karena ekonomi pulih lebih jauh dari pukulan COVID-19.
Pair AUDUSD pada sesi Asia hari Kamis (17/6/2021) bergerak bullish dari pembukaan di posisi terendah 9 pekan setelah Federal Reserve menetapkan nada yang lebih hawkish dan memajukan kerangka waktu menaikkan suku bunganya. Kekuatan aussie datang tiba-tiba dari laporan ekonomi yang menunjukkan kinerja pasar tenaga kerja yang optimis.
Data pengangguran Australia secara tak terduga berada di 5,1 persen pada Mei 2021, lebih rendah dibandingkan dengan konsensus pasar dan angka periode bulan sebelumnya sebesar 5,5 persen. Ini merupakan tingkat pengangguran terendah sejak Februari 2020 atau 17 bulan, karena ekonomi pulih lebih jauh dari pukulan COVID-19.
Selain itu, Gubernur Reserve Bank Phil Lowe telah memperingatkan pemberi pinjaman negara untuk mempertahankan standar pinjaman mengingat melonjaknya harga rumah sementara meredam ekspektasi pertumbuhan upah yang kuat setelah pandemi virus corona.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak lemah di pasar uang Asia setelah menguat 2 sesi global sebelumnya. Posisi dolar AS masih kuat setelah pengumuman kebijakan hawkish The Fed dan juga rebound yield obligasi AS dari terendah 3 bulan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD melemah, pair yang kini berada pada posisi 0.7635 sedang berusaha naik ke posisi 0.7660 dan jika tembus lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika berbalik arah akan turun kembali ke posisi 0.7597, jika tembus turun ke posisi S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7788 | 0.7752 | 0.7680 | 0.7643 | 0.7571 | 0.7534 | 0.7462 |
Buy Avg | 0.7650 | Sell Avg | 0.7590 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.