简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Minggu ini yang menjadi pertanyaan adalah apakah pemerintah Inggris akan menunda kembali pembukaan aktifitas bisnis lagi? Cepatnya penyebaran virus varian Delta bisa menyebabkan PM Boris Johnson tetap mempertahankan langkah-langkah restriksi tetap utuh selama musim panas, yang berpotensi membebani aktifitas ekonomi.
Setelah penurunan yang tajam ke level terendah sejak pertengahan bulan April di 1.3730, pada saat awal keluarnya laporan NFP AS, GBP/USD berhasil bangkit kembali melewati 1.38 ke 1.3834 dengan dollar AS berbalik melemah setelah sempat menguat pada awal keluarnya laporan NFP AS.
Setelah sempat mereda, pengaruh dari sikap the Fed yang hawkish pada keputusan bank sentral AS ini di pertengahan bulan Juni, kembali muncul lagi dengan Robert Kaplan, Presiden Federal Reserve cabang Dallas kembali mengumandangkan komentar yang sama dan diikuti oleh Gubernur the Fed Christoper Waller. Komentar kedua pejabat the Fed ini memperpanjang kenaikan dollar AS sejak pertengahan bulan Juni yang lalu. Kuatnya dollar AS membuat pasangan matauang ini sepanjang minggu lalu kebanyakan berada di posisi di bawah.
Data ekonomi AS yang keluar pada minggu lalu bervariasi. PMI manufaktur dari ISM meleset daripada yang diperkirakan. Namun klaim pengangguran mingguan AS dan statistik pekerjaan sektor swasta dari ADP lebih bagus daripada yang diperkirakan.
Klaim pengangguran AS muncul lebih baik daripada yang diperkirakan dengan 364.000.
Indeks manufaktur umum dari ISM muncul di bawah dari yang diperkirakan di bulan Juni. ISM manufacturing index munul di 60% pada bulan lalu, mengecewakan pasar yang memperkirakan sebesar 61%. Sementara angka bulan lalu juga masih lebih tinggi di 61.2%.
Laporan pekerjaan dari sektor swasta mengatasi daripada yang diperkirakan di 692.000.
Akhirnya, Non-Farm Payrolls AS memberikan kelegaan bagi GBP/USD. Angka umum menunjukkan kenaikan di dalam jumlah pekerjaan yang tercipta sebanyak 850.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan sebanyak 700.000. Namun angka tingkat pengangguran mengalami kenaikan dari 5.8% menjadi 5.9%. Angka partisipasi juga masih sangat lemah, yang berarti tidak ada penyebab khusus yang bisa membuat the Fed mengadakan pengetatan dalam kebijakan moneter secepatnya. Dan hal ini adalah faktor yang baik bagi GBP/USD. Pertumbuhan upah juga melambat dan ini berarti inflasi hanya bersifat sementara dan tidak ada alasan bagi the Fed untuk mulai menaikkan tingkat suku bunga sehingga bisa menekan turun USD dan mendorong naik GBP/USD.
Di Inggris, Menteri Keuangan yang baru ditunjuk Sajid Javid menekankan bahwa pembukaan kembali ekonomi tetap utuh pada jadwalnya, menunjukkan keyakinan akan mengenai akan kembali ke normal. Meskipun demikian, dengan kasus terus meningkat dan jumlah pasien di rumah sakit meningkat, memberikan keraguan.
Sterling menerima dukungan dari BoE dengan Gubernur Andrew Bailey mendiskusikan untuk memerangi potensi inflasi yang lebih tinggi, sementara kepala ekonomi Andy Haldane meminta dilakukan tindakan segera. Hal ini kontras dengan keputusan tingkat bunga yang dovish pada minggu sebelumnya.
Meskipun demikian, data ekonomi Inggris kebanyakan meleset dari yang diperkirakan, menambah tekanan terhadap poundsterling. GDP kuartal pertama Inggris direvisi turun menjadi – 1.6%.
Minggu ini yang menjadi pertanyaan adalah apakah pemerintah Inggris akan menunda kembali pembukaan aktifitas bisnis lagi? Cepatnya penyebaran virus varian Delta bisa menyebabkan PM Boris Johnson tetap mempertahankan langkah-langkah restriksi tetap utuh selama musim panas, yang berpotensi membebani aktifitas ekonomi.
Kecepatan vaksinasi di Inggris kritikal bagi Sterling. Sterling memerlukan grafik vaksinasi terus meningkat tinggi dengan cepat, terutama untuk suntikan yang kedua yang baru 50%.
Brexit terus menjadi persoalan yang belum selesai yang masih menggantung meskipun efeknya saat ini kurang terasa terhadap Sterling.
Angka GDP bulan Mei menonjol di kalender ekonomi minggu ini. Setelah berkembang 2.3% pada bulan April, kemungkinan pertumbuhan ekonomi berlangsung dengan kuat karena tahapan pembukaan kembali ekonomi terus berlangsung tanpa gangguan.
Di AS imunisasi juga telah naik kembali dan kelihatannya akan bisa terhindar dari varian Delta yang sangat menular meskipun potensi penularan masih ada.
Ada dua event utama minggu ini di AS. Pertama, PMI Jasa dari ISM yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan yang moderat meskipun masih tetap di level yang tinggi yang menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Para investor juga akan memperhatikan komponen Prices Paid untuk tanda-tanda inflasi, terutama setelah PMI manufaktur menyentuh rekor ketinggian.
Event selanjutnya adalah risalah pertemuan FOMC Federal Reserve AS dari keputusan bulan Juni. Partisipan pasar akan mengamati dengan ketat apakah komentar yang hawkish dari the Fed beberapa minggu yang lalu sesuai dengan catatan di dalam risalah pertemuan tersebut
Pasar memperkirakan akan kecenderungan yang hawkish. Segala sesuatu yang tidak memiliki kecenderungan hawkish tidak diperhitungkan di dalam harga pasar, sehingga apabila dari risalah pertemuan FOMC tersebut ternyata ditemukan bahwa the Fed tidak se-hawkish seperti yang dibayangkan, maka GBP/USD akan bisa mengalami rally naik.
Secara “Support” terdekat menunggu di 1.3750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3720 dan kemudian 1.3670. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3870 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3940 dan kemudian 1.4000.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.