简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Setelah tertekan turun dan memulai minggu yang baru pada minggu lalu di 1.3746, GBP/USD berbalik naik menembus 1.3950 di 1.3952, dengan optimism akan isu Brexit dan tren turun dalam kasus Covid – 19 yang baru terus memberikan dukungan naik terhadap poundsterling. Namun berbaliknya sentimen pasar menjadi “risk-off” pada akhir minggu lalu, telah mendorong naik dollar AS sehingga GBP/USD kembali turun ke sekitar $1.3900.
Cepatnya membaik situasi coronavirus di Inggris, menguatnya ekonomi Inggris dan naiknya inflasi telah membuat sterling terdorong naik ke penutupan terbaik terhadap dollar AS di bulan Juli.
Setelah tertekan turun dan memulai minggu yang baru pada minggu lalu di 1.3746, GBP/USD berbalik naik menembus 1.3950 di 1.3952, dengan optimism akan isu Brexit dan tren turun dalam kasus Covid – 19 yang baru terus memberikan dukungan naik terhadap poundsterling. Namun berbaliknya sentimen pasar menjadi “risk-off” pada akhir minggu lalu, telah mendorong naik dollar AS sehingga GBP/USD kembali turun ke sekitar $1.3900.
Ekspektasi akan assessment ekonomi yang positip dari BoE dan bahkan kemungkinan juga ada petunjuk mengenai waktu dan kondisi untuk melakukan pengurangan terhadap Asset Purchase Facility merupakan alasan untuk memperkirakan naiknya GBP/USD pada minggu ini.
Sampai pertemuan BoE pada hari Kamis, pengumuman dari Federal Reserve AS pada pertemuan FOMC nya minggu lalu yang dovish kemungkinan masih akan menopang Sterling.
Pernyataan FOMC pada minggu lalu, tidak memberikan petunjuk mengenai waktu dari pengurangan pembelian obligasi yang banyak diantisipasi oleh trader dan investor.
Inflasi tetap menjadi unsur kunci bagi BoE. Consumer Price Index (CPI) YoY telah melompat dari 0.7% di bulan Januari menjadi 2.5% di bulan Juni. Tidak seperti the Fed, BoE tidak mencoba untuk memisahkan kebijakan tingkat bunga dengan tanggung jawab dalam hal mengkontrol inflasi.
Di AS, order Durable Goods untuk bulan Juni lebih kecil daripada yang diperkirakan. Sementara GDP kuartal kedua muncul di 6.5% yang adalah jauh di bawah daripada yang diperkirakan sebesar 8.5%. Angka PCE inti untuk bulan Juni sedikit lebih rendah dari yang diprediksi.
Minggu ini, kecenderungan dari GBP/USD adalah naik dengan penekanan kepada situsai ekonomi yang lebih kuat di Inggris. Perbaikan yang cepat baru-baru ini di Sterling meninggalkan ruang untuk terjadinya aksi ambil untung, khususnya jika BoE lebih berhati-hati daripada yang diperkirakan.
Selain itu, kontras antara the Fed dengan BoE di dalam pendekatannya terhadap inflasi adalah keuntungan yang fundamental bagi Sterling. Bahkan apabila gubernur dari BoE tidak mulai menetapkan waktu untuk membalikkan kebijakannya pada minggu ini, mereka tidak dibatasi untuk bisa bertindak atas inflasi apabila mereka merasa perlu.
Sementara the Fed dengan sengaja telah menghapus inflasi dari pertimbangan mereka, dengan menyatakan kembali bahwa kenaikan yang tajam dari inflasi pada tahun ini adalah bersifat sementara. Sementara di dalam komentarnya pada hari Rabu minggu lalu, Powell kepala the Fed mengakui bahwa kenaikan harga kemungkinan akan terus berlangsung dan lebih lama daripada yang mereka telah antisipasikan.
Data ekonomi yang akan keluar dari Inggris pada minggu ini sedikit dan tidak ada yang bisa menandingi pertemuan BoE.
Sementara itu dari AS, data penting yang akan keluar pada minggu ini adalah Nonfarm Payrolss bulan Juli yang akan dikeluarkan pada hari Jumat. Hasil yang kuat bisa memberikan dorongan naik dollar AS dan memberikan kelegaan terhadap kekecewaan yang diakibatkan oleh melesetnya GDP kuartal kedua di 6.5%. Selain itu Purchasing Manager Index untuk sektor jasa dan manufaktur di bulan Juli, jika muncul lebih baik daripada yang diperkirakan, akan juga bisa membangkitkan optimisme ekonomi terhadap turunnya GDP.
“Support” terdekat menunggu di 1.3880 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3830 dan kemudian 1.3800. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3950 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4000 dan kemudian 1.4050.
Ricky Ferlianto/VBN
Ekspektasi akan assessment ekonomi yang positip dari BoE dan bahkan kemungkinan juga ada petunjuk mengenai waktu dan kondisi untuk melakukan pengurangan terhadap Asset Purchase Facility merupakan alasan untuk memperkirakan naiknya GBP/USD pada minggu ini.
Sampai pertemuan BoE pada hari Kamis, pengumuman dari Federal Reserve AS pada pertemuan FOMC nya minggu lalu yang dovish kemungkinan masih akan menopang Sterling.
Pernyataan FOMC pada minggu lalu, tidak memberikan petunjuk mengenai waktu dari pengurangan pembelian obligasi yang banyak diantisipasi oleh trader dan investor.
Inflasi tetap menjadi unsur kunci bagi BoE. Consumer Price Index (CPI) YoY telah melompat dari 0.7% di bulan Januari menjadi 2.5% di bulan Juni. Tidak seperti the Fed, BoE tidak mencoba untuk memisahkan kebijakan tingkat bunga dengan tanggung jawab dalam hal mengkontrol inflasi.
Di AS, order Durable Goods untuk bulan Juni lebih kecil daripada yang diperkirakan. Sementara GDP kuartal kedua muncul di 6.5% yang adalah jauh di bawah daripada yang diperkirakan sebesar 8.5%. Angka PCE inti untuk bulan Juni sedikit lebih rendah dari yang diprediksi.
Minggu ini, kecenderungan dari GBP/USD adalah naik dengan penekanan kepada situsai ekonomi yang lebih kuat di Inggris. Perbaikan yang cepat baru-baru ini di Sterling meninggalkan ruang untuk terjadinya aksi ambil untung, khususnya jika BoE lebih berhati-hati daripada yang diperkirakan.
Selain itu, kontras antara the Fed dengan BoE di dalam pendekatannya terhadap inflasi adalah keuntungan yang fundamental bagi Sterling. Bahkan apabila gubernur dari BoE tidak mulai menetapkan waktu untuk membalikkan kebijakannya pada minggu ini, mereka tidak dibatasi untuk bisa bertindak atas inflasi apabila mereka merasa perlu.
Sementara the Fed dengan sengaja telah menghapus inflasi dari pertimbangan mereka, dengan menyatakan kembali bahwa kenaikan yang tajam dari inflasi pada tahun ini adalah bersifat sementara. Sementara di dalam komentarnya pada hari Rabu minggu lalu, Powell kepala the Fed mengakui bahwa kenaikan harga kemungkinan akan terus berlangsung dan lebih lama daripada yang mereka telah antisipasikan.
Data ekonomi yang akan keluar dari Inggris pada minggu ini sedikit dan tidak ada yang bisa menandingi pertemuan BoE.
Sementara itu dari AS, data penting yang akan keluar pada minggu ini adalah Nonfarm Payrolss bulan Juli yang akan dikeluarkan pada hari Jumat. Hasil yang kuat bisa memberikan dorongan naik dollar AS dan memberikan kelegaan terhadap kekecewaan yang diakibatkan oleh melesetnya GDP kuartal kedua di 6.5%. Selain itu Purchasing Manager Index untuk sektor jasa dan manufaktur di bulan Juli, jika muncul lebih baik daripada yang diperkirakan, akan juga bisa membangkitkan optimisme ekonomi terhadap turunnya GDP.
“Support” terdekat menunggu di 1.3880 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3830 dan kemudian 1.3800. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3950 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4000 dan kemudian 1.4050.
Ricky Ferlianto/VBN
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.