简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Outlook emas membaik setelah komentar dari kepala Federal Reserve Jerome Powell yang sedikit dovish pada minggu lalu. Namun, apakah metal berharga kuning ini bisa mempertahankan momentum ini sehingga bisa mencapai kembali $1,850 pada minggu ini?
Outlook emas membaik setelah komentar dari kepala Federal Reserve Jerome Powell yang sedikit dovish pada minggu lalu. Namun, apakah metal berharga kuning ini bisa mempertahankan momentum ini sehingga bisa mencapai kembali $1,850 pada minggu ini?
Pengumuman the Fed minggu lalu, dengan cepat diintepretasikan sebagai dovish begitu Powell memberitahukan reporter bahwa AS belum mencapai kemajuan yang substansial lebih lanjut untuk bisa mengejar “tapering”.
Sebelumnya yields riil terus mengalami penurunan ke teritori negatip, dan emas menunggu untuk melihat apa yang akan dikatakan oleh the Fed. Resiko terbesar bagi emas adalah pengurangan pembelian assets yang lebih cepat daripada yang diperkirakan pasar.
Namun ternyata keputusan dari FOMC sebagian besar meneguhkan pandangan bahwa the Fed kemungkinan masih jauh dari akan melakukan “tapering” dengan segera.
Perubahan di dalam outlook ini meneguhkan pandangan bahwa tingkat bunga masih akan tetap bertahan dilevel rendah seperti sekarang ini untuk waktu yang lebih lama dan hal ini adalah bagus bagi emas.
Sampai saat ini belum ada ketetapan waktu kapan the Fed akan mulai melakukan “tapering”. Bank sentral AS ini mengakui varian baru covid – 19 Delta bisa menjadi problem dan menaikkan resiko terhadap pertumbuhan ekonomi di semester kedua dari tahun ini.
Hal ini membawa tingkat bunga riil ke rekor kerendahan yang baru yang menjadi penggerak utama dari emas saat ini bersamaan dengan turunnya dollar AS.
Bagi emas, untuk bisa mengalami rally lebih lanjut, pasar memerlukan keyakinan bahwa the Fed siap untuk berkorban akan terjadinya kenaikan harga demi mencapai employment sepenuhnya. Dan inilah yang dikatakan oleh Powell setelah FOMC minggu lalu.
Setelah tertekan turun dan memulai minggu yang baru di $1,802, harga emas terdorong naik ke ketinggian dua minggu, kembali ke $1,830 dengan pesan dari the Fed yang tidak terburu-buru untuk melakukan tapering. Namun, mengakhiri minggu lalu, harga emas kembali tertekan turun ke $1,814, dengan sentimen pasar berbalik menjadi “risk-off”.
Namun, jika pada minggu ini, emas bisa membalikkan penurunan di akhir minggu lalu, harga emas bisa mencapai level $1,850 kembali, bahkan bisa naik lebih lanjut ke $1,875.
Hal ini bisa terjadi apabila data ekonomi yang keluar pada minggu ini umumnya buruk. Jika hal ini terjadi, harga emas bisa naik ke level $1,852 setelah sebelumnya lebih dahulu menembus resistance terdekat di $1,838. Setelah berhasil mencapai $1,852, maka tidak ada banyak resistance sampai level $1,870 – 75.
Emas telah berhasil selamat dari tekanan sentimen bearish yang luarbiasa besarnya dan sekarang telah mulai secara tehnis mengatasi beberapa level kunci dan mengarah hendak meneguhkan kembali tren bullish dalam jangka panjang.
Event pada minggu ini yang akan bisa membuat naik harga emas lebih lanjut atau malah sebaliknya membuat harga emas kembali turun adalah laporan Non-Farm Payrolls AS bulan Juli yang akan keluar pada hari Jumat.
Konsensus pasar memperkirakan AS akan menambah pekerjaan sebanyak 900.000 dan tingkat pengangguran turun menjadi 5.7%.
Ini semua adalah mengenai pemulihan pasar tenaga kerja. Jika kita melihat laporan Non-Farm Payrolls naik secara mengejutkan, hal ini akan memicu perdebatan bahwa pemulihan pasar tenaga kerja sedang dalam jalur “kemajuan yang substansial” dan ini bisa memicu “tapering” yang adalah negatip bagi emas. Jika AS menambah lebih dari satu juta pekerjaan pada bulan Juli, hal ini akan menggoncangkan pergerakan naik harga emas.
Sebaliknya, apabila data employment AS muncul mengecewakan, hal ini akan bisa menggerakkan harga emas ke $1,852 dengan mudah.
Laporan kunci lainnya yang harus diperhatikan adalah angka klaim pengangguran AS yang perlu untuk mencapai level sebelum pandemic untuk bisa menggerakkan the Fed mulai melakukan “tapering”.
Faktor lainnya adalah turunnya pasar saham AS. Apabila pasar saham AS mengalami penurunan, maka lebih banyak investor yang memilih emas daripada surat berharga AS karena yields treasury AS sudah terlalu rendah.
“Support” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,792 dan kemudian $1,789. “Resistance” terdekat menunggu di $1,838 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,852 dan kemudian $1,875.
Ricky Ferlianto/VBN
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.