简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pasar fluktuatif dari isyu prospek percepatan tapering menjadi melambat lagi dengan rilis sentimen konsumen AS yang di posisi terendahnya dalam 10 tahun terakhir. Optimisme pasar bertambah dengan akan diluncurkannya UU infrastruktur AS senilai $1.2 triliun. Minggu depan pasar akan fokus pada risalah pertemuan FOMC the Fed yang akan dirilis pada Kamis.
Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
Pasar fluktuatif dari isyu prospek percepatan tapering menjadi melambat lagi dengan rilis sentimen konsumen AS yang di posisi terendahnya dalam 10 tahun terakhir.
Optimisme pasar bertambah dengan akan diluncurkannya UU infrastruktur AS senilai $1.2 triliun.
Minggu depan pasar akan fokus pada risalah pertemuan FOMC the Fed yang akan dirilis pada Kamis.
Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 207.0 juta orang terinfeksi di dunia dan 4.3 juta orang meninggal, dan menyebar ke 220 negara dan teritori.
Pasar saham dunia terpantau umumnya menguat, harga emas rebound, dan US dollar balik terkoreksi.
Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 16-20 August 2021.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan terkoreksi di pasar yang fluktuatif oleh rilis akhir pekan jatuhnya sentimen konsumen AS ke terendah dalam satu dekade terakhir, memperpanjang waktu perkiraan dimulainya tapering, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melemah ke 92.52. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau naik ke 1.1795. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1909 dan kemudian 1.1975, sementara support pada 1.1702 dan 1.1622.
Pound sterling minggu lalu terlihat flat ke level 1.3864 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3982 dan kemudian 1.4134, sedangkan support pada 1.3794 dan 1.3688. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun ke level 109.60. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 110.80 dan 111.14, serta support pada 108.72 serta level 108.41. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat tipis ke level 0.7369. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7601 dan 0.7724, sementara support level di 0.7300 dan 0.7258.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat diangkat kembali sentimen positif dari Wall Street. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 27,977. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 28,279 dan 29,371, sementara support pada level 27,272 dan 27,065. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir naik ke level 26,392. Minggu ini akan berada antara level resistance di 26,878 dan 27,228, sementara support di 25,636 dan 24,748.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat dengan Dow Jones dan S&P 500 lanjut mencetak rekor baru di tengah data ekonomi AS yang mixed dan menahan kenaikan lebih lanjut. Dow Jones secara mingguan naik dalam rekor ke level 35,515.39, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 35,610 dan 35,800, sementara support di level 35,041 dan 34,714. Index S&P 500 minggu lalu mencetak rekor ke level 4,465.9, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,469 dan 4,500, sementara support pada level 4,300 dan 4,232.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau rebound dari posisi 4 bulan terendahnya oleh merosotnya US dollar, sehingga harga emas spot secara mingguan bangkit menguat ke level $1,779.90 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1834 dan berikut $1903, serta support pada $1717 dan $1677.
Isyu sejumlah kebijakan ekonomi moneter dan pemulihan ekonomi, seperti prospek pengetatan moneter dan kenaikan suku bunga, program stimulus ekonomi di tengah pandemi, dan lainnya menghangat didiskusikan belakangan ini. Bagi kebanyakan orang kadang hal ini sulit dimengerti. Ada kalanya isyu ini mendongkrak harga, adakalanya membanting harga asset investasi. Benar, hal itu dapat saja terjadi. Seringkali spekulasi pasar yang dominan memengaruhi pasar di sini, dan bukannya suatu bentuk ekspekasi yang rasional. Dalam hal ini, Vibiznews.com dapat menjadi konsultan investasi Anda. Ini telah terbukti pada berbagai situasi siklus ekonomi. Terima kasih telah setia bersama dengan kami yang adalah partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Pada minggu ini juga mari kita deklarasikan bersama: “Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 Tahun. NKRI harga mati!” Salam Merdeka!
Alfred Pakasi/VBN
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar naik pada hari Kamis karena investor mengatur ulang ekspektasi kebijakan moneter setelah Federal Reserve mengulangi melihat inflasi tinggi sebagai sementara, dan Bank of England membuat pasar lengah dengan mempertahankan suku bunga stabil, mengirim sterling tergelincir.
Perak memiliki fundamental berbasis industri yang solid, tetapi telah memainkan peran kedua setelah emas dalam beberapa tahun terakhir, yang berarti reli tanpa logam kuning jarang bertahan.
Setelah sempat naik ke arah $1,800 di $1,796, pada minggu lalu, harga emas gagal meneruskan kenaikan menembus $1,800, akibatnya berbalik turun kembali ke $1,783 per troy ons karena menguatnya yields treasury AS akibat munculnya data inflasi AS yang sesuai dengan yang diperkirakan dan yang diikuti dengan berbalik menguatnya dollar AS.
Dolar AS melemah pada Rabu (13/10) pagi di Asia tetapi tetap bertahan di dekat level tertinggi satu tahun seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengumumkan dimulainya pengurangan aset pada November 2021, diikuti oleh potensi kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun 2022.
FXTM
GO MARKETS
FP Markets
VT Markets
OANDA
EC Markets
FXTM
GO MARKETS
FP Markets
VT Markets
OANDA
EC Markets
FXTM
GO MARKETS
FP Markets
VT Markets
OANDA
EC Markets
FXTM
GO MARKETS
FP Markets
VT Markets
OANDA
EC Markets