简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka pengangguran meningkat selama pandemi Covid-19. Peningkatan pengangguran tersebut didominasi masyarakat dengan usia produktif.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka pengangguran meningkat selama pandemi Covid-19. Peningkatan pengangguran tersebut didominasi masyarakat dengan usia produktif.
Tingkat pengangguran terbuka di kelompok anak muda antara usia 20 tahun-24 tahun tercatat 17,66% pada Februari 2021, naik dibanding Februari 2020 sebesar 14,3%. Sementara pengangguran terbuka di kelompok usia 25 tahun-29 tahun sebesar 9,27% pada Februari 2021, meningkat dibandingkan Februari 2020 yang sebesar 7,01%.
“Pengangguran selama pandemi ini yang menjadi catatan adalah pengangguran di usia muda yang cukup tinggi, terutama di kelompok muda,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (30/8).
Selain itu, Margo mengatakan, jika dilihat dari posisi pendidikan, masyarakat dengan pendidikan SMA dan lulusan perguruan tinggi justru paling banyak menganggur. Ia mengatakan, biasanya pengangguran dengan edukasi yang baik maka tuntutannya akan banyak, sehingga hal ini menjadi persoalan sosial yang harus dipikirkan.
Dengan bertambahnya tingkat pengangguran tersebut, pada 2021 penduduk miskin bertambah menjadi 10,4% dari 9,78% pada 2020. Sementara penduduk miskin ekstrem meningkat dari 3,8% tahun 2020 menjadi 4% tahun 2021.
Margo menyebutkan, tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi tersebut berada di pulau Jawa, antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
“Hal ini menjadi catatan penting bagi kita sehingga perlu diperhatikan kemiskinan ekstrem yang meningkat ini, meskipun peningkatannya secara persentase cukup rendah,” imbuh Margo.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Indonesia berpotensi cetak surplus neraca perdagangan terbesar tahun ini. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan hal ini bisa dicapai Indonesia jika tren surplus terjaga hingga triwulan IV-2021. “Jika surplus perdagangan terus konsisten pada triwulan IV 2021, maka tahun ini Indonesia akan mendapatkan surplus terbesar pertama kali dalam sejarah. Sepanjang Januari hingga Oktober 2021 surplus perdagangan sudah mencapai USD30,81 miliar,” kata Mendag, Rabu (17/11/2021). Diketahui, neraca perdaganga
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mendorong pasar rakyat untuk tetap beroperasi, khususnya di masa pandemi Covid-19. Salah satunya, melalui program Digitalisasi Pasar Rakyat yang diinisiasi Kementerian Perdagangan.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) secara resmi meluncurkan inisiatif baru modul e-voting dengan fitur live streaming atau kehadiran secara daring.
Kepala Ekonom Bank Dunia Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mendekati angka 5% pada 2022 mendatang meskipun sempat mengalami tekanan akibat Covid-19 pada 2020 dan 2021.