简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan empat tantangan bank sentral dalam menghadapi peradaban baru akibat pandemi Covid-19. Pertama, resiliensi. Apa dan bagaimana upaya mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong perekonomian menjadi lebih kuat dan resilien.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan empat tantangan bank sentral dalam menghadapi peradaban baru akibat pandemi Covid-19. Pertama, resiliensi. Apa dan bagaimana upaya mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong perekonomian menjadi lebih kuat dan resilien.
Kedua, digitalisasi. Akselerasi ekonomi dan keuangan digital nasional yang menjadi game-changer selama pandemi, serta digitalisasi di berbagai bidang lainnya.
“Ketiga, inklusi, yaitu perlunya akselerasi inklusi ekonomi dan keuangan, khususnya pada UMKM dan sektor pertanian melalui klasterisasi, kewirausahaan, akses pembiayaan, dan digitalisasi. Keempat, ekonomi hijau (green economy). Tekanan untuk ramah lingkungan yang semakin tinggi perlu direspons melalui kebijakan reformasi struktural maupun digitalisasi,” ujar Perry dalam acara Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB)Â ke-15 dan Call for Papers dengan tema Stimulating Economic Recovery, Promoting Sustainable-Inclusive Growth in the Digital Era: Challenges and Opportunities, secara virtual di Jakarta, Kamis (2/9/2021).
Lebih lanjut, Perry menyampaikan respons BI terhadap masing-masing tantangan tersebut. Pertama, implementasi bauran kebijakan bank sentral (Central Bank Policy mix) akan terus berlanjut, tidak hanya terkait kebijakan suku bunga , tetapi juga untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Kedua, BI terus mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan dengan terus mendukung akselerasi digital banking, fintech, ecommerce, dan industri sistem pembayaran. Ketiga, berkoordinasi dengan Pemerintah dalam memperkuat pemulihan ekonomi, antara lain mendukung dan mempromosikan UMKM. Untuk mendukung hal tersebut, BI tidak hanya melakukan pengembangan UMKM tapi juga program onboarding untuk mendukung UMKMÂ Go Digital.
“Keempat, green economy and finance, melalui dukungan kebijakan makroprudensial yang ramah terhadap lingkungan, antara lain kebijakan pembiayaan berwawasan lingkungan (green financing),” paparnya. Baca Juga: Kembali Terpilih jadi Ketua ISEI, Perry Warjiyo Paparkan 4 Strategi Kebijakan ISEI
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Institute (BINS), Â Solikin M. Juhro, mengatakan, BI melalui BINS akan terus memperluas dan meningkatkan kerja sama strategis dengan mitra dalam dan luar negeri lainnya guna menciptakan ekosistem riset atau penelitian yang kuat di Indonesia.
“Perluasan dan peningkatan kemitraan strategis dilakukan dengan berbagai institusi antara lain Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), berbagai perguruan tinggi, akademisi, lembaga penelitian di Indonesia, dan mitra strategis lainnya,” pungkasnya.
Konferensi internasional BMEB dan call for papers yang diselenggarakan pada tanggal 2-3 September 2021 menjadi ajang bertemunya para peneliti berbakat dari berbagai belahan dunia.
Konferensi internasional BMEB dan call for papers tahun ini mempresentasikan 53 dari 200 karya tulis ilmiah terbaik di bidang ekonomi, moneter dan keuangan baik dari dalam maupun luar negeri.
Karya tulis terbaik tersebut berasal dari 12 negara yaitu Indonesia, Malaysia, US, Qatar, Turkey, Singapura, Australia, Pakistan, China, USA, India dan Canada. Penyelenggaraan konferensi internasional BMEB dan call for papers tahun ini merupakan hasil kerjasama Bank Indonesia dengan berbagai pihak terkait, yaitu Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), The Asia-Pacific Applied Economics Association (APAEA), dan 6 (enam) Perguruan Tinggi di Indonesia (Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran dan Sampoerna (JK:HMSP) University).
BMEB sebagai jurnal ilmiah merupakan katalis yang menghubungkan berbagai pemikiran untuk memajukan ilmu pengetahuan dan memberdayakan perumusan kebijakan di era global.
Sejak Juli 2019, BMEB menjadi salah satu jurnal ekonomi Indonesia yang telah terindeks scopus, dan pada tahun ini BMEB memperoleh ranking kualitas jurnal pada level Q2 (dari penilaian kualitas tertinggi hingga terendah Q1-Q4) berdasarkan Scimago Journal and Country Rank (SJR) sebagai lembaga riset yang melakukan pemeringkatan jurnal dunia.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2021 tercatat sebesar USD 145,9 miliar. Posisi itu meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2021 sebesar USD 145,5 miliar.
Tahun 2021 segera berakhir, menyambut tahun 2022 Bank Indonesia telah menyiapkan strategi kebijakan BI yang akan terus disinergikan dan sebagai bagian dari arah kebijakan ekonomi nasional untuk mengakselerasi pemulihan sekaligus menjaga stabilitas perekonomian yang disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada hari Rabu (24/11).
Bank Indonesia (BI) optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh positif pada 2022 mendatang. BI memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat hingga 4,7-5,5% pada 2022 dari yang sebelumnya diprediksi sebesar 3,2-4,0% pada 2021.
Pemulihan ekonomi di negara kita terus berlangsung dan kian membaik, hal ini dapat dilihat dari rilis survey konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Survei Konsumen Bank Indonesia pada Oktober 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat sejalan dengan membaiknya mobilitas masyarakat.
Vantage
GO MARKETS
FBS
EC Markets
VT Markets
FOREX.com
Vantage
GO MARKETS
FBS
EC Markets
VT Markets
FOREX.com
Vantage
GO MARKETS
FBS
EC Markets
VT Markets
FOREX.com
Vantage
GO MARKETS
FBS
EC Markets
VT Markets
FOREX.com