简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Presiden Joko Widodo mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dapat berpotensi kembali menekan pertumbuhan ekonomi di kuartal III.
Presiden Joko Widodo mengatakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dapat berpotensi kembali menekan pertumbuhan ekonomi di kuartal III.
Sebelumnya ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan positif pertama kali sejak pandemi Covid-19 merebak di awal 2020. Indonesia tumbuh 7,07% year on year (yoy) atau tumbuh 3,31% dari kuartal pertama 2021.
“Kita tetap harus waspada pada kuartal ketiga tahun 2021 ini kondisi perekonomian lebih berat. kita tahu awal bulan Juli memaksa kita untuk memperketat mobilitas masyarakat yang tentu saja berdampak pada ekonomi nasional kita,” Kata Jokowi saat menghadiri HUT Pasar Modal Indonesia pada Selasa (10/8/2021).
Meski ada potensi tertekan, Jokowi menilai beberapa indikator ekonomi mulai mengalami perbaikan di kuartal kedua tahun ini. Diantaranya konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga non profit rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor impor yang mengalami pertumbuhan positif.
“Setelah mencapai titik terendah, ekonomi Indonesia mampu tumbuh kembali secara bertahap dan bergerak naik ke minus 3,49% di kuartal III 2020, lalu minus 2,19% di kuartal IV 2020, dan minus 0,71% kuartal I 2021. Dan akhirnya kita bisa tumbuh lebih cepat lagi hingga kita bisa keluar dari resesi,” imbuhnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis perekonomian pada kuartal III2021 tetap positif. Namun, ia tak menampik angka pertumbuhannya tak akan setinggi kuartal II.
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan kuartal III di kisaran 3,7% sampai 4,5%.
“Pada kuartal ketiga ini dengan adanya varian delta, jumlah kasus aktif meningkat. Maka pemerintah turunkan mobilitas. Kita ketahui bersama,ekonomi kuartal kedua tumbuh tinggi karena mobilitas meningkat,” ucap Airlangga.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Indonesia berpotensi cetak surplus neraca perdagangan terbesar tahun ini. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan hal ini bisa dicapai Indonesia jika tren surplus terjaga hingga triwulan IV-2021. “Jika surplus perdagangan terus konsisten pada triwulan IV 2021, maka tahun ini Indonesia akan mendapatkan surplus terbesar pertama kali dalam sejarah. Sepanjang Januari hingga Oktober 2021 surplus perdagangan sudah mencapai USD30,81 miliar,” kata Mendag, Rabu (17/11/2021). Diketahui, neraca perdaganga
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mendorong pasar rakyat untuk tetap beroperasi, khususnya di masa pandemi Covid-19. Salah satunya, melalui program Digitalisasi Pasar Rakyat yang diinisiasi Kementerian Perdagangan.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) secara resmi meluncurkan inisiatif baru modul e-voting dengan fitur live streaming atau kehadiran secara daring.
Kepala Ekonom Bank Dunia Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mendekati angka 5% pada 2022 mendatang meskipun sempat mengalami tekanan akibat Covid-19 pada 2020 dan 2021.